Mobil Rakyat Bisa Dongkrak Industri Otomotif di 2022

Booth Daihatsu di GIIAS 2021
Sumber :
  • VIVA Otomotif

VIVA – Sudah menjadi rahasia umum, bahwa mobil yang paling banyak laku di Indonesia adalah yang ditawarkan dengan kisaran harga Rp200 jutaan. Jenisnya mulai dari multi purpose vehicle, hingga sport utility vehicle.

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

Pada 2013 pemerintah mengeluarkan aturan Kendaraan Bermotor yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau atau KBH2, atau yang lebih dikenal dengan istilah low cost green car alias LCGC.

Kehadiran LCGC membuat angka penjualan produk otomotif nasional berhasil mencapai titik tertinggi pada 2014, yakni hampir 1,3 juta unit. Sayangnya, sampai saat ini rekor tersebut belum berhasil dipecahkan.

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos

Pada tahun lalu, pemerintah menggelar program pajak barang mewah atau PPnBM DItanggung Pemerintah, guna memikat masyarakat untuk membeli mobil supaya membantu memulihkan perekonomian nasional.

Pengunjung GIIAS 2021

Photo :
  • Seven Event
Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Kebijakan itu sukses membuat angka penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih naik 49 persen pada tahun ini menjadi 863 ribu unit, jika dibandingkan dengan 2020. Namun, program tersebut hanya berlaku sampai akhir tahun lalu saja.

Dari data itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa mobil-mobil yang laku di pasaran itu tidak lagi bisa dimasukkan ke dalam kategori barang mewah, karena sudah merupakan kebutuhan masyarakat.

Dengan pertimbangan tersebut, Kemenperin mengusulkan agar mobil dengan harga jual di bawah Rp250 juta dan local purchase minimal 80 persen yang kini dijuluki sebagai mobil rakyat, tidak dikenai PPnBM mulai tahun ini.

Marketing Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Budi Mahendra menuturkan bahwa pihaknya memprediksi penjualan mobil pada tahun ini bisa menembus 900 ribu unit, jika program mobil rakyat direalisasikan.

“Jika diwujudkan pada Februari 2022, maka penjualan mobil bisa menapai 900 ribu unit. Tapi jika direalisasikan Juni, maka angkanya jadi 850 ribu unit. Apabila batal, maka prediksi penjualan hanya 800 ribu unit,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Kamis 13 Januari 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya