- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Perkembangan era digital melalui media online di Indonesia, rupanya mendorong berhasilnya penjualan mobil di Tanah Air, khususnya bagi mereka pelaku bisnis usaha mobil bekas.
Pengelola mobil seken di Bursa Mobil Bekas Blok M Plaza, Taufik, yang berlokasi di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengungkapkan hal itu kepada VIVA.co.id, Selasa 10 Februari 2015.
Menurut dia, dengan adanya situs jual beli online, penjualan mobil bekas bisa meningkat hingga 70 persen. "Jadi, sebelum konsumen membeli mobil, mereka lebih dahulu lihat di internet. Mulai dari model, jenis, lalu ada kontak lebih jelas," kata Taufik.
Setelah melihat, lanjut Taufik, para penjual juga biasanya menawarkan untuk langsung kopi darat (kopdar), agar si konsumen bisa melihat lebih detail barang yang diinginkan.
Hal serupa juga diungkapkan Iie, pengelola Poins Auto Gallery. Menurut Iie, melalui situs jual beli online, konsumen bisa melihat seluruh bagian mobil, mulai dari bodi depan, belakang samping, hingga mesin, dan kaki-kaki.
"Di koran, kita ngiklan saja tiga baris sekitar Rp80 ribu, tetapi kalau online gratis. Belum lagi, kita bisa melihat jenis dan kondisi mobil," ujar Iie.
Kendati demikian, Iie menyarankan, agar konsumen yang akan membeli mobil di situs online teliti dan waspada. "Yang jelas, tanya alamat, posisi mobil, lalu diajak bertemu, dan tetap harus diminta pengetesan," ujar dia.
Situs jual beli mobil bekas
Meningkatnya jual beli online ini juga dirasakan situs jual beli mobil, salah satunya Mobil123. Menurut perusahaan tersebut, calon pembeli mobil tak perlu khawatir mengenai mobil-mobil yang dijual.
Salah satu akses yang dihadirkan Mobil123.com adalah iklan Si Jari. Dengan layanan tersebut, pembeli dipastikan aman membeli mobil-mobil yang tertera di lapaknya, sebab iklan yang masuk telah diverifikasi.
Selain Si Jari, Mobil123.com juga merilis produk New Car Showroom (NCSR) yang merupakan wajah baru showroom online untuk mobil teranyar. (asp)
Baca juga:
