- Autoevolution
VIVA.co.id - Sejak diperkenalkan pada 2014 lalu, hiburan di dalam mobil yang berbasis sistem operasi Android terbaru buatan Google, Android Auto, sudah ditunggu para pemilik mobil, terutama mereka yang sehari-hari menggunakan smartphone Android.
Sistem ini dikembangkan sebagai jawaban Google atas kehadiran sistem Car Play buatan Apple. Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah pengemudi dalam melakukan berbagai kegiatan yang biasa mereka lakukan pada ponsel, tanpa mengurangi tingkat konsentrasi saat berkendara.
Caranya adalah dengan mengintegrasikan ponsel dengan sistem hiburan mobil. Jadi, layar sentuh yang ada di dasbor berfungsi sebagai pengendali ponsel. Saat ponsel dihubungkan ke Android Auto melalui sistem nirkabel, maka layar ponsel akan dikunci, sehingga pengemudi hanya bisa berinteraksi melalui layar dasbor.
Agar pengemudi tidak melakukan hal-hal yang membahayakan (seperti bermain game, atau mengetik pesan singkat), maka fitur yang ada pada sistem Android Auto dibatasi. Pengemudi hanya dapat mengakses fitur navigasi, musik, dan fitur lain yang bisa dioperasikan melalui perintah suara saja.
Dilansir dari Autoevolution, Rabu 27 Mei 2015, saat Google membentuk Open Automotive Alliance awal 2014 lalu, ada beberapa produsen otomotif yang ikut bergabung. Salah satunya adalah Hyundai, yang baru-baru ini resmi mengumumkan bahwa sistem Android Auto sudah bisa dinikmati pada sedan terbaru mereka, Hyundai Sonata.
Mereka yang ingin memanfaatkan sistem ini harus membeli Sonata yang sudah dilengkapi dengan layar sentuh berukuran delapan inci. Sementara itu, untuk yang sudah membeli, Hyundai menawarkan upgrade sistem secara cuma-cuma.
Setelah Hyundai, Audi, General Motors dan Honda (yang juga tergabung dalam Open Automotive Alliance) berencana melakukan hal yang sama, dalam waktu dekat. (asp)
Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya
Fungsinya sangat vital, makanya perlu perawatan.
