Perang Diskon Mobil Bikin Pusing ATPM

Peluncuran Nissan Juke teranyar, di Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id - Diskon atau potongan harga menjadi strategi jitu sejumlah perusahaan otomotif di Indonesia. Hal itu dilakukan guna mendongkrak penjualan, terutama menjelang akhir tahun. Tak cuma satu merek, bahkan nyaris semua merek otomotif menggelar diskon alias rabat guna memantik daya beli konsumen.

Nasib Mobil Hibrida di Indonesia Masih 'Abu-abu'

Fenomena ini diakui Nissan. Tentunya, hal ini merupakan kebijakan masing-masing Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) serta para diler. Menurut Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Stephanus Ardianto, diskon memang ia lakukan. Namun, ia tidak akan melakukan dengan jumlah besar.

“Diskon ini serba salah, karena diskon ini jangka pendek kayaknya menguntungkan, tapi jangka panjang merusak (pasar) resale value (bekas) dan brand,” ujar Stephanus saat ditemui di SCBD, Sudirman, Jakarta, Rabu, 18 November 2015.

Kata Nissan Mengapa Harga Mobil Bekasnya Hancur

Stephanus menambahkan, dengan adanya diskon yang cukup besar tentunya akan membuat customer dan penjual sama-sama rugi karena sulit menentukan harga jual.

“Saya berharap, rekan-rekan otomotif lain (ATPM) yang gede-gede (diskon) sama-sama kita tidak melupakan pasar," ujarnya berharap.

Nissan Ajak Generasi Muda Jadi Pembalap

Ia mengatakan, diskon boleh saja dilakukan para diler asal dalam event tertentu dan jumlahnya sangat terbatas.

(mus)

Diler Nissan-Datsun di Aceh.

Nissan-Datsun Perluas Jaringan hingga Aceh

Ini adalah diler ke-120 mereka.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016