- Istimewa
VIVA – Wabah virus corona muncul tiba-tiba, sehingga tidak ada pihak yang siap. Akibatnya, banyak terjadi kekurangan suplai untuk menanggulangi penyebaran virus tersebut.
Selain masker, tim medis juga mengalami kendala dalam hal stok alat pelindung diri serta ventilator. Padahal, jumlah pasien terus bertambah, sementara alat yang tersedia tidak memadai.
Untungnya, banyak perusahaan yang bergerak membantu mengatasi maslaah tersebut. Termasuk, Wahana Artha Group yang salah satu lini bisnisnya bergerak dalam bidang penjualan dan perawatan sepeda motor Honda.
Bersama 15 perusahaan lain yang tergabung dalam Relawan Indonesia Bersatu, yang diinisiasi oleh pengusaha nasional Garibaldi Thohir, mereka memberi donasi berupa 15 ventilator dari PT Cikarang Listrindo Tbk dan 3.250 APD.
Penyerahan dilakukan oleh Ketua Relawan Indonesia Bersatu, Vica Vayera kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir di Jakarta, Selasa 7 April 2020.
“Saya haturkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya bagi para donatur yang telah berpartisipasi, bantuan kalian semakin menyemangati kami untuk terus berjuang melawan wabah ini," ujar Erick Thohir.
Vica mengatakan, bantuan tersebut akan digunakan oleh tim medis di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta Selatan.
16 yayasan dan perusahaan nasional yang bergabung dalam Relawan Indonesia Bersatu adalah Yayasan Wahana Artha, Wahana Artha Group, PT Adaro Energy Tbk, MSJ, Harum Energy, PT Cikarang Listrindo Tbk, Northstar, BFI Finance, Triputra Group, Persada Capital Investama, PT Panca Amara Utama, PT Surya Esa Perkasa Tbk, Rock Pool, CBS Holdings, PT Impack Pratama Industri Tbk, dan Altira.
“Komitmen kami dari Relawan Indonesia Berasatu, adalah untuk dapat memberikan donasi dalam beberapa tahap. Ini merupakan wujud kontribusi kami, dalam membantu dan mendukung Indonesia agar dapat segera melalui pandemi ini," ungkap Vica.
RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Kabupaten Purwakarta angkat bicara terkait dugaan penolakan bayi prematur pada layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
