Sumber :
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews
- Produsen sepeda motor nasional ramai-ramai melakukan migrasi dari sistem bahan bakar karburator ke injeksi. Motor injeksi pun mulai populer di Tanah Air. Irit bensin menjadi salah satu alasan utamanya.
Tak hal itu justru berbanding terbalik di India. Masyarakat di sana justru "alergi" dengan motor injeksi. Alhasil, motor tipe itu sepi peminat.
Namun fakta di lapangan berbeda. Konsumen malah tidak tertarik membeli motor tersebut karena menilai tidak banyak perbedaan antara versi karburator dan injeksi dalam hal konsumsi BBM.
Ternyata Honda tidak sendiri, sebelumnya Bajaj dan TVS sama-sama menghentikan produksi varian motor injeksinya. Bajaj menghentikan produksi Pulsar 220 DTS-Fi sementara TVS dengan Apache RTR 160 FI. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun fakta di lapangan berbeda. Konsumen malah tidak tertarik membeli motor tersebut karena menilai tidak banyak perbedaan antara versi karburator dan injeksi dalam hal konsumsi BBM.