- VIVA/Pius Mali
VIVA – Memiliki mobil menjadi impian setiap orang. Ada berbagai alasan yang membuat kendaraan roda empat ini sangat diidam-idamkan salah satunya soal kebutuhan.
Kendati demikian, tak semua orang bisa membeli mobil dengan kondisi baru. Karena masalah dana, akhirnya sebagian membeli kendaraan dengan status bekas alias seken.
Kendati begitu, ada banyak pertimbangan sebelum membeli mobil bekas yakni disarankan untuk membeli asuransi kendaraan. Sebab punya mobil bekas bukan berarti tanpa masalah.
Seperti dilansir situs resmi Garda Oto, Selasa 25 September 2018, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat bingung menentukan asuransi untuk membeli mobil bekas.
Pertama, depresiasi kendaraan. Konsumen harus memerhatikan kualitas mesin mobil. Jangan sampai tertipu dengan tampilan. Ini bisa merepotkan pembeli bila usia kendaraan lebih dari puluhan tahun tapi mesin sudah mengalami penurunan.
Kedua, sama seperti mobil baru, pembeli bisa memilih jenis asuransi yakni comprehensive atau total loss only untuk mobil bekas. Untuk menentukan jenis asuransi, perhatikan usia kendaraan.
Jika usia mobil bekas di bawah lima tahun, sebaiknya pilih jenis comprehensive untuk meringankan biaya perbaikan. Jika lebih dari lima tahun, bisa beralih ke jenis TLO namun disarankan untuk menambah perluasan pertanggungan.
Kemudian, jangan lupa untuk pindah nama polis asuransi. Sehingga Anda sebagai pemilik baru bisa melakukan klaim asuransi. Membeli mobil bekas, juga harus memerhatikan kelengkapan dokumen seperti buku pemilik kendaraan bermotor, surat tanda nomor kendaraan dan faktur sebagai bukti pembelian. (ase)
Dilema Punya Uang Rp200 Juta, Pilih Fortuner Bekas atau Mobil Baru Ini
Mobil baru yang beredar dipasaran cukup beragam dari sisi brand, model, dan harga. Namun jika memiliki modal Rp200 juta pilihan terbatas, padahal bisa beli Fortuner bekas
