- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Ada dua faktor utama yang memengaruhi nilai jual kendaraan bekas pakai. Yakni, merek dan kondisi dari kendaraan tersebut.
Kondisi yang dimaksud, meliputi interior, eksterior, mesin, dan kaki-kaki. Jika salah satunya kurang baik, maka harga jualnya bisa turun. Seperti yang disampaikan Kepala Inspektor Carsome, Fransdhika.
"Hal terpenting dalam menjual mobil bekas adalah memberi kesan bahwa mobil dirawat dengan baik. Orang lebih suka membeli mobil yang bersih, dan terlihat bagus. Goresan dan noda, dapat membuat mobil terlihat lebih murah," ujarnya kepada VIVA, Minggu 21 April 2019.
Dia mengatakan, lebih baik merogoh uang untuk sedikit biaya perbaikan, ketimbang menjualnya kurang mulus. Selain itu, jangan lupa bersihkan interior, termasuk karpet, agar terlihat terawat.
"Pergi ke tempat perawatan mobil sebelum dijual. Pastikan bengkel membuat mobil seperti baru lagi, dengan menghilangkan goresan dan lecet, memoles bodi, cuci karpet, membersikan interior, dan banyak lagi," tuturnya.
"Mengeluarkan sebagian uang untuk perbaiki mobil sebelum dijual, kenapa tidak? Selama dapat meningkatkan nilai jual mobil, lebih dibanding biaya yang kita keluarkan untuk perbaikan,” kata dia menambahkan.
Setelah interior dan eksterior, jangan lupa perhatikan kondisi mesin. Pada blok mesin, periksa apakah ada noda oli atau tidak. Jika ada, berarti ada kebocoran, dan mungkin memerlukan servis besar.
"Jika tidak yakin apa ada yang salah dengan mobil Anda, lebih baik cek di pusat layanan resmi. Pastikan mesin mobil dalam kondisi prima," jelasnya.
Punya Uang Rp100 Jutaan Pilih Innova Bekas atau Mobil Baru Ini
Memiliki mobil baru memang menjadi impian sebagian orang, namun mobil bekas juga kerap menjadi pilihan. Bahkan dengan modal Rp100 jutaan, sudah beli Kijang Innova bekas..
