Jangan Hidupkan Lampu Hazard saat Mobil Jalan, Ini Alasannya

Ilustrasi tombol lampu hazard
Sumber :
  • Autoexpress

VIVA – Ada satu hal yang menjadi kebiasaan para pengemudi mobil di Indonesia, yakni menyalakan lampu hazard saat hujan turun dengan derasnya. Hal itu dilakukan, supaya pengguna jalan lain tahu bahwa ada kendaraan di depan mereka.

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

Hujan yang turun dengan intensitas tinggi memang membuat pandangan pengemudi ke depan menjadi berkurang, sehingga menghidupkan lampu hazard kemudian menjadi sebuah kebiasaan.

Apalagi jika penghapus kaca tidak berfungsi dengan normal, atau kaca dalam kondisi kotor. Penyejuk udara yang kurang dingin juga bisa membuat timbulnya embun, yang berdampak pada berkurangnya pandangan ke arah depan.

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos

Brand ambassador Mitusbishi Motors Indonesia, Rifat Sungkar mengatakan bahwa lampu hazard difungsikan sebagai penanda bahwa kendaraan tersebut sedang dalam kondisi darurat dan tidak bergerak.

Mengemudi mobil di tengah hujan. Foto ilustrasi.

Photo :
  • Carthrottle
Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

“Lampu hazard hanya dinyalakan saat mobil dalam kondisi berhenti atau kecepatan nol kilometer per jam,” ujarnya saat bincang-bincang virtual bersama Mitsubishi Indonesia, dikutip VIVA Otomotif Jumat 17 Desember 2021.

Pria yang berstatus sebagai pembalap reli itu menjelaskan, bahwa apabila lampu hazard dinyalakan saat mobil dalam kondisi berjalan maka akan membuat bingung pengguna jalan lain dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

“Kalau dinyalakan saat jalan, maka akan bikin bingung, ada potensi kecelakaan. Jadi, hanya nyalakan dalam kondisi berhenti,” tuturnya.

Terkait memberi tahu pengguna jalan lain bahwa ada kendaraan di depan, Rifat menyarankan para pengemudi untuk menghidupkan lampu kecil saja.

“Lebih baik menggunakan lampu saja, supaya bisa terlihat dan aman,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya