Tips Melewati Turunan Curam Biar Rem Mobil Enggak Blong

Ilustrasi mengemudi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Indonesia termasuk negara yang memiliki kontur naik turun, oleh karena itu jalanannya juga mengikuti dari kondisi tanah. Terkadang, ada tanjakan terjal dan turunan curam.

Tak Laku-laku, Harga Lelang Jeep Rubicon Mario Dandy Turun Rp 100 Jutaan

Bagi para pengemudi mobil, melewati dua rintangan itu merupakan sebuah tantangan. Tanjakan mengandalkan tenaga mesin, sementara turunan sangat bergantung pada rem.

Namun, jika dipakai terus-terusan dalam kondisi ekstrem maka rem juga bisa gagal berfungsi dengan normal. Kejadian ini kerap disebut dengan istilah rem blong.

Harga Toyota Alphard Meroket, Selisihnya Setara Honda PCX Baru

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan bahwa penyebab utama rem blong jika tidak ada gangguan pada sistem, yakni akibat panas.

Ilustrasi rem mobil

Photo :
  • Daihatsu.co.id
Kesaksian Siswa SMK Lingga Kencana yang Live TikTok saat Kecelakaan Bus: Saya Terpental

“Rem blong di jalan itu mayoritas terjadi kalau turunan ekstrem. Kalau enggak ada kebocoran, itu karena panas. Kenapa panas, karena pedal rem itu banyak diinjak,” ujarnya saat acara buka puasa bersama ADM belum lama ini, dikutip VIVA Otomotif Rabu 27 April 2022.

Bambang menuturkan, cara meminimalkan munculnya panas berlebih yang menjadi penyebab rem blong yakni dengan memanfaatkan gigi transmisi.

“Penurunan kecepatan itu dibantu dengan rasio gigi transmisi, bukan hanya rem murni. Kalau pakai rem saja, akan cepat panas dan jadi blong,” tuturnya.

Menurut Bambang, menjadi hal yang wajar apabila muncul asap pada rem mobil saat sedang melewati turunan yang curam karena peranti tersebut sedang bekerja keras.

“Jadi, jangan langsung panik kalau ada yang bilang asap (di rem). Asap di gesekan masih wajar,” ungkapnya.

Teknik lainnya yang bisa diterapkan untuk mengurangi kecepatan saat di turunan curam, kata Bambang yakni dengan mengaktifkan rem tangan.

“Rem tangan bisa dipakai untuk mengurangi kecepatan, dan secara panas dia tidak seberapa karena bidang friksinya lebih luas dibandingkan cakram,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya