Sumber :
VIVA.co.id
- Sebagian pemilik kendaraan sering kali menganggap remeh kondisi ban dengan kondisi tekanan angin yang mulai berkurang. Padahal, selain mengurangi kenyamanan dan meningkatkan konsumsi bahan bakar, kurangnya tekanan angin pada ban dapat membahayakan.
Ban yang kurang tekanan anginnya berpotensi menyebabkan kecelakaan. Selain itu, umur ban juga akan lebih pendek jika tekanan anginnya kurang diperhatikan. Paling tidak, sebulan sekali harus dicek tekanan angin pada ban.
1. Tekanan angin membantu ban mempertahankan cara berkendara dengan tepat. Kondisi jalan dan lingkungan yang berubah membuat pengendara harus rajin mengecek kondisi ban, sehingga kenyamanan berkendara dapat tetap terjaga.
2. Tekanan angin pada ban dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu udara. Karena terbuat dari karet, tekanan angin pada ban dapat berubah saat terparkir di tengah cuaca panas dan dingin.
3. Tekanan angin pada ban yang tidak tepat sangat berbahaya bagi pengendara. Terlalu berlebihan dapat membuat ban secara tiba-tiba pecah apabila menghadapi suhu udara panas. Apabila tekanan angin ban kurang dapat membuat pengendara oleng terlebih di tengah kondisi suhu udara dingin dan kecepatan tinggi. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
1. Tekanan angin membantu ban mempertahankan cara berkendara dengan tepat. Kondisi jalan dan lingkungan yang berubah membuat pengendara harus rajin mengecek kondisi ban, sehingga kenyamanan berkendara dapat tetap terjaga.