Logo BBC

Peran Buzzer: Strategi Kubu Jokowi dan Prabowo di Dunia Maya

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin (kiri) dan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (kanan) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin (kiri) dan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (kanan) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Mereka nyaris tidak punya materi hanya mengandalkan tagar, tambahnya. Namun, cara ini disebutnya justru menjadi kekuatan pendukung 02, sehingga mereka tampak lebih riuh di dunia maya.

"Membahas apapun tinggal ditambah tagar itu," ujar Ismail.

`Terlalu banyak materi yang diproduksi`

Sebaliknya pada kubu 01, terlalu banyak materi yang diproduksi, sehingga kata Ismail, timnya kewalahan untuk menyebarkannya dan menjadikannya viral.

Menurutnya, kondisi ini kadang diatasi dengan menggunakan akun robot. "Setelah trending baru orang-orang pendukung ngikut ," katanya.

Tentang isu yang diangkat menurut Ismail, berdasarkan risetnya terhadap trending dalam tiga bulan terakhir, kubu Prabowo sudah meninggalkan isu anti-Islam, PKI, Pro-Tionghhoa, dan kriminalisasi ulama.

Namun, perbincangan yang sama tetap digunakan oleh kubu Jokowi, dengan tujuan untuk membantah isu tudingan tersebut.

Kubu 02, kata dia, `menyerang` Joko Widodo dengan diksi "janji" dan "bohong".

Menurutnya, kedua diksi itu mendominasi 50% perbincangan pendukung Prabowo Sandi di media sosial.

"Maknanya kan soal kinerja, Pada saat 2014 menjanjikan sesuatu hasilnya bagaimana?" papar Ismail.

Berikutnya adalah isu tentang tenaga kerja Cina yang terus digaungkan. Ia menduga isu yang sama akan tetap diangkat sampai Pilpres tiba.