Kubu Jokowi: Ucapan Prabowo soal ‘Tampang Boyolali' Cenderung Rasialis

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai, pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut 'tampang Boyolali' sangat menyinggung masyarakat Boyolali. Pernyataan itu tak patut dilontarkan oleh seorang pemimpin seperti Prabowo.

Demokrat Sebut Ide Bentuk Presidential Club Ide Prabowo Sejalan Harapan SBY

“Ini menunjukkan bahwa idiom soal kaya-miskin, idiom soal penghinaan, terus dipakai dalam berkampanye, dan itu bisa dianggap sebagai kampanye yang mengarah kepada unsur-unsur yang sifatnya rasial atau rasis," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, 3 November 2018.

Bahkan, ia menilai pola kampanye yang cenderung bermotif sentimen rasialis seperti itu layaknya kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump  saat pemilu di negara itu.

Prabowo Belum Pernah Bicara Kabinet, Kata Petinggi Gerindra

Sebagai pemimpin, Karding menuturkan, ada banyak kata dan kalimat yang baik dan memberi rasa optimisme. Bukan kata-kata yang mengotak-kotakkan orang berdasarkan jenis suku, jenis daerah, dan lainnya.

"Yang harus kita lakukan adalah membangun kolaborasi dan kerja sama, mendorong masyarakat untuk selalu bekerja sama, untuk selalu menjadi bagian dari prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Relawan Sanopati 08 Optimis Prabowo-Gibran Bisa Wujudkan Indonesia Emas 2045

Polemik tentang ucapan “tampang Boyolali” itu mengemuka setelah seorang warga Boyolali bernama Dakun (47 tahun) melaporkan Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 2 November 2018.

Pelaporan itu menyusul pidato Prabowo di Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa 30 Oktober 2018. Dakun tersinggung dan terhina lantaran Prabowo berkata soal “tampang Boyolali”.

Ia merasa ucapan Prabowo melecehkannya dan menilai perkataan Prabowo seolah menyatakan warga Boyolali miskin dan tidak pernah masuk mal dan hotel. Prabowo bergurau “tampang Boyolali” mungkin tak pernah memasuki hotel mewah di Jakarta.

Dalam laporannya, Dakun menyertakan beberapa barang bukti di antaranya video saat Prabowo berpidato itu kemudian beberapa screenshot pemberitaan. Pun transkrip pidato Prabowo. (mus)

 

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Minta Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Luhut Yakin Prabowo Setuju Dengannya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan maksud pesannya, jangan bawa orang toxic ke pemerintahan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024