- REUTERS/Aly Song
VIVA – Sudah menjadi kepercayaan masyarakat etnis Tionghoa bahwa hujan menjelang Tahun Baru Imlek akan membawa keberuntungan dan berkah yang terus mengalir di tahun yang baru. Ya, banyak harapan dan doa dipanjatkan oleh mereka yang merayakan tradisi yang juga populer disebut Sinchia itu, mulai dari rezeki, kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan hingga kemakmuran.
Harapan-harapan tadi pun berkaitan erat dengan perayaan Imlek itu sendiri, yang tiap aspeknya memiliki makna khusus. Selebrasi Imlek di seluruh dunia meliputi dibunyikannya lonceng, petasan, pesta kembang api dan pertunjukan tarian barongsai. Tentu saja tak ketinggalan pembagian angpao.
Keluarga keturunan Tionghoa juga biasanya akan berkumpul dengan sanak saudara dan makan malam bersama di Malam Tahun Baru, serta membersihkan rumah mereka untuk mengusir bala atau sial. Mereka juga akan menghias rumah dengan pernak-pernik berwarna merah khas Imlek.
Saat tahun baru, warna merah memang menjadi warna selain emas yang paling mendominasi dekorasi setiap tempat, mulai dari lampion, hiasan naga, barongsai, angpau, hingga petasan. Bahkan tak sedikit yang berpakaian cheongsam merah.
Tak heran, karena dalam tradisi masyarakat Tionghoa, merah identik dengan warna cerah dan lambang kebahagiaan. Bagi si pemakai, dengan berpakaian merah, mereka berharap di kehidupan mendatang akan mendapatkan masa depan yang cerah dan bahagia.
Tahunnya Anjing Tanah