Kabinet Jokowii Jilid II, yang Bertahan dan Tersingkir

Kemeja putih dibawa masuk ke Istana jelang pengumuman menteri
Sumber :
  • VIVAnews / Agus Rahmat

VIVA –  Sri Mulyani tersenyum lebar. Deretan giginya yang putih bersih senada dengan kemeja putih yang ia kenakan. Ia baru selesai bertemu dengan Presiden Jokowi dan diizinkan berbicara kepada wartawan tentang hasil pembicaraan antara dirinya dengan presiden. 

Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir

"Presiden meminta saya, menugaskan saya, tetap menjadi Menteri Keuangan dan menggunakan seluruh kebijakan fiskal di dalam membantu menteri-menteri terkait, bekerja sama dengan menteri perekonomian perindustrian, perdagangan UMKM dalam membangun ekonomi lebih baik," kata Sri Mulyani usai bertemu Jokowi, Selasa pagi 22 Oktober 2019.

Narasi Sri Mulyani jelas sekali. Presiden tetap memintanya menjadi Menteri Keuangan. Jabatan yang selama lima tahun terakhir ia emban setelah melepaskan posisi bergengsi di Bank Dunia. Perkembangan positif perekonomian di dalam negeri membuat Presiden Jokowi tetap mempercayakan setir ekonomi RI kepada Ani, demikian ia biasa disapa.

Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Sejak Senin pagi, 21 Oktober 2019, Istana Negara dipenuhi pejabat dan politisi. Mereka datang dengan mengenakan baju warna putih, warna yang selalu ditampilkan Jokowi sebagai simbol siap kerja. Banyak yang menghindar untuk berkomentar, ada juga yang penuh senyum dan menjawab keputusan ada di tangan Presiden. Sementara yang lainnya menjawab dengan diplomatis. 

Kompetitor Jokowi dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto memberikan pengumuman dari Istana pada Senin sore, 21 Oktober 2019. Kepada wartawan, Prabowo menyampaikan dari Gerindra ada dua orang yang dipanggil ke istana oleh Jokowi, yaitu dirinya dan Edhy Prabowo.  Usai bertemu Presiden, Prabowo mengatakan Jokowi telah memintanya untuk membantu.

Ganjar Kasih Bocoran Kapan Mahfud MD Bakal Mundur dari Kabinet Jokowi

"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu. Hari ini resmi diminta, kami sudah sanggupi untuk membantu," ujarnya, Senin, 21 Oktober 2019.

Menurut Prabowo, dia diminta Presiden Jokowi untuk membantunya di bidang pertahanan. "Saya menyampaikan, saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo. Prabowo juga mengatakan, Presiden yang akan mengumumkan pada saatnya. "Beliau sendiri yang akan umumkan nanti hari Rabu," katanya.

Proses pemanggilan calon menteri dilakukan Jokowi sejak Senin pagi, 21 Oktober 2019 dan berlanjut hingga Selasa sore, 22 Oktober 2019. Pada Kabinet Kerja 2014-2019, Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla dibantu empat menteri koordinator dan 30 menteri yang memimpin berbagai kementerian.

Presiden Jokowi, sebelum pelantikan memastikan tidak ada perubahan jumlah menteri, yaitu tetap 34. Tapi ia memastikan akan ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet 2019-2024. Belakangan, penegasan soal perubahan nomenklatur kementerian dibenarkan Ketua DPR RI Puan Maharani. 

Ia  mengatakan, Jokowi akan mengubah nomenklatur empat kementeriannya. "Itu bukan perubahan yang krusial, dalam artian akan ada perpindahan yang besar, sistematis atau kemudian akhirnya mengubah suatu kementerian, tidak, hanya menggabungkan beberapa kementerian menjadi satu, itu pun tidak dibubarkan," kata Puan.

Hingga Selasa, 22 Oktober 2019, 34 orang yang dipanggil Jokowi ke Istana Negara. Nama yang beredar dalam  bursa menteri yang akan membantu Jokowi dalam menjalani masa jabatan keduanya terus fluktuasi. 

Wajah Baru Menteri Jokowi

Kabinet Kerja Jilid II diwarnai wajah-wajah baru yang sebagian diantaranya sudah diprediksi oleh publik tentang layak atau tidaknya mereka menjabat posisi menteri. Beberapa diantara yang dipanggil ternyata belum terlalu populer buat publik. Tapi ada juga yang sudah sangat dikenal publik sehingga tak ada informasi soal resistensi publik terhadap tokoh tersebut.

Diantara wajah baru kabinet Jokowi yang sudah dikenal publik dengan hasil kerjanya adalah Mahfud MD, Erick Thohir, Wishnutama, dan dr.Terawan. Nama Mahfud MD sangat dikenal publik sebagai seorang pakar hukum yang kritis. Mahfud juga sempat dikabarkan akan menjadi wakil presiden pendamping Jokowi, sebelum akhirnya Jokowi memilih Ma'ruf Amin. Sedangkan Erick Thohir, pemilik jaringan perusahaan Mahaka, dan pemilik klub bola asing sangat dikenal publik sebagai pengusaha sukses. Nama Erick semakin moncer setelah ia berhasil menyukseskan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Belakangan, Erick ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bersamaan dengan Erick Thohir adalah Wishnutama. Mantan CEO Net TV ini juga terkenal sebagai orang yang bertanggungjawab atas kemegahan pesta olah raga se-Asia itu. Bersama Erick Thohir, Wishnutama bahu membahu memeriahkan dan menyukseskan Asian Games 2018. Bahkan, pembukaan Asian Games disebut lebih meriah dan megah dibanding pembukaan Olimpiade di Rusia. Sedangkan dr. Terawan, adalah dokter spesialis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, yang dikenal sebagai ahli stroke. dr. Terawan dikabarkan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan. 

Nama yang belum terlalu populer buat publik adalah Bahlil Lahadalia, yang  berasal dari kalangan pebisnis. Bahlil adalah Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019. Sejak lama Jokowi mengincar Bahlil. Ketika acara buka puasa bersama pengurus DPP HIPMI, Jokowi bahkan meminta anggota HIPMI tak perlu kaget jika ia meminta Ketum HIPMI menjadi salah seorang menterinya. Nama lainnya adalah Nico Harjanto, seorang peneliti yang kerap mengkritisi politik dan pemerintahan. Juga ada Arifin Tasrif, seorang profesional yang memimpin PT. Pupuk Indonesia.

Wajah baru berikutnya yang tak asing buat publik dan ikut datang ke Istana adalah Tito Karnavian, yang sudah diberhentikan oleh Jokowi dari posisinya sebagai Kapolri pada Selasa, 22 Oktober 2019. Lalu ada Fajdroel Rachman, aktivis yang belakangan juga menjadi komisaris di PT Adhi Karya. Belum jelas posisi apa yang akan diemban oleh Tito dan Fajdroel. Namun dengan diberhentikannya Tito sebagai Kapolri, kuat dugaan Tito akan berada dalam komposisi Kabinet Kerja Jilid II. 

Ada juga Jenderal (Purn) Fachrul Radzi yang akan menjabat sebagai Menteri Agama, dan Teten Masduki yang akan menjabat sebagai Menteri UKM. Juga ada Zainuddin Amali, yang dikabarkan akan menjabat sebagai Menpora.

Janji Jokowi untuk menghadirkan menteri dari kalangan milenial dipenuhi dengan kehadiran bos Gojek, Nadiem Makarim. Saat ini Nadiem baru berusia 35 tahun. Dan secara terbuka ia mengaku telah dipanggil Jokowi untuk menerima tawaran yang besar, dan Nadiem mengaku menerima tawaran tersebut.

Nama lainnya adalah mereka yang mewakili partai. Ada Syahrul Yasin Limpo (Partai Nasdem) dan Johny G. Plate (Partai Nasdem). Lalu ada Soeharso Monoarfa (PPP), Edhy Prabowo (Gerindra), dan Juliari P Batubara (PDI Perjuangan).

Muka Lama

Selain Sri Mulyani, yang tetap bertahan sebagai Menteri Keuangan,  masih ada nama-nama lama yang juga dipanggil ke Istana. Wajah lama yang hadir di hari Senin, 21 Oktober 2019 untuk memenuhi panggilan Jokowi adalah Pratikno, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. Pratikno diperkirakan masih akan memegang jabatan yang sama. Tampak pula Airlangga Hartarto.

Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyambangi istana pada Selasa, 22 Oktober 2019. Ia dikabarkan didapuk menjadi pengganti Airlangga yakni Menteri Perindustrian. Semula putra sulung Ginandjar Kartasasmita ini menjabat menteri sosial.

Kemudian ada Siti Nurbaya Bakar. Politisi Partai Nasdem ini masih dipercaya memegang posisi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  Basuki Hadimuljono yang datang kemudian juga masih dipercaya menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Basuki diminta melanjutkan pembangunan infrastruktur yang jadi fokus utama pemerintahan Jokowi.

Jokowi juga memanggil Moeldoko yang disebut-sebut masih akan memimpin Kantor Staf Kepresidenan. Kepada wartawan, Moeldoko mengaku tanggung jawab yang dibebankan kepadanya jauh lebih berat. Tapi ia tak menyebut dengan gamblang, apa yang ia maksud dengan tanggung jawab yang lebih berat itu. 

Tjahjo Kumolo juga masuk dalam jajaran menteri lama yang akan kembali menjabat. Menteri Dalam Negeri di Kabinet Jilid Satu ini disebut akan pindah kementerian. Namun Tjahjo menolak menyebutkannya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro juga terlihat di Istana. Sedikit mengejutkan adalah kedatangan Yasonna Laoly yang kabarnya bakal memimpin kementerian hukum dan HAM lagi. Yasonna sudah mengundurkan diri setelah memastikan akan menjadi anggota DPR RI. Nyatanya Yasonna datang ke Istana dan berembus kabar ia akan kembali menjabat sebagai Menkumham lagi.

Sementara Budi Karya Sumadi yang juga dipanggil ke Istana, diperkirakan tetap akan mengurusi masalah transportasi di Kementerian Perhubungan. Dua muka lama lainnya adalah Sofyan Djalil dan Luhut Binsar Panjaitan. Sofyan dikabarkan akan tetap bertahan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Sedangkan Luhut juga masih akan duduk di kursi Menko Kemaritiman. Namun tugasnya akan ditambah dan kementeriannya bernama Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi.

Tak Dipanggil Lagi

Jajaran menteri lama yang tak terlihat di Istana Negara dalam dua hari pemanggilan adalah Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Ignasius Jonan (Menteri ESDM), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri).  Ada pula Yohana Yambessi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Hanif Dakhiri (Menteri Tenaga Kerja), Lukman Saifuddin (Menteri Agama), Rini Sumarno (Menteri Negara BUMN), Rudiantara (Menkominfo), Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan), Enggar Tiasto Lukita (Menteri Perdagangan), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Eko Putro Sandjojo (Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal), Muhadjir Effendy (Mendiknas), Mohammad Nasir (Menristekdikti), Syafrudin (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Nila F. Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Wiranto (Menkumham).

Menlu Retno Marsudi, meski tak nampak dipanggil ke istana diperkirakan akan tetap memegang jabatan tersebut. Apalagi sejak Senin, Retno justru ikut ke Jepang menemani Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Jelang berangkat, Ma'ruf mengatakan keberangkatan Retno adalah atas perintah dan penugasan Jokowi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga tak nampak. Sejak 17 September lalu, Susi telah berpamitan dan meminta maaf jika selama lima tahun menjadi Menteri KP ia kerap keras kepala. Viralnya video Susi yang asyik berjoget usai berpamitan seolah menguatkan Susi tak bakal berjejer dalam kabinet kedua Jokowi. Bahkan pada 18 Oktober, Susi dikabarkan telah mengemas barang-barang pribadinya dari komplek menteri di Widya Chandra, Jakarta Pusat. Namun keberadaan Susi ternyata sangat diharapkan netizen. Hingga Selasa sore, 22 Oktober 2019, tagar #WeWantSusi menjadi trending topic di Twitter.

Ignasius Jonan juga sudah berpamitan. Tapi belum jelas, apakah ia memang tak akan kembali menjadi menteri. Sebab, ketika Jokowi sempat melakukan reshuffle di periode pertama, Jonan yang sebelumnya adalah Menteri Perhubungan ikut tergeser. Namun kemudian Jonan balik menjadi menteri, tapi diposisikan sebagai Menteri ESDM. Di tangan Jonan, Freeport berhasil ditaklukkan. Wajar publik bertanya, benarkah Jonan tak akan kembali?

Rini Soemarno, Menteri BUMN juga tak nampak di istana. Hingga Selasa sore, 22 Oktober 2019, Rini tak nampak datang ke Istana. Berbeda dengan menteri-menteri yang lain,  Rini Soemarno, Retno Marsudi, dan Ignasius Jonan adalah menteri-menteri yang menjabat secara profesional, sebab ketiganya bukan kader partai. Hasil kerja ketiganya juga terlihat dan dianggap positif. 

Belakangan santer beredar kabar, Rini Soemarno kemungkinan akan diganti oleh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Sedangkan Susi akan digantikan oleh Waketum Gerindra Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP. Dan posisi Menteri ESDM yang sebelumnya diemban Ignasius Jonan akan digantikan oleh Arifin Tasrif. (umi)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya