Melepas Predikat Jago Kandang Mobil Buatan Indonesia

Perakitan All New Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hadi Suprapto

VIVA – Jika Anda perhatikan, mobil-mobil yang melintas di jalanan kebanyakan berjenis mobil keluarga, atau istilah kerennya multi purpose vehicle (MPV).

Gaikindo Ungkap Alasan Penjualan di Industri Otomotif Merosot

Kesuksesan mobil keluarga di Indonesia tidak lepas dari campur tangan Toyota pada zaman dulu. Di era 80-an, pabrikan mobil asal Jepang itu menghadirkan sebuah kendaraan pribadi yang dapat menampung banyak orang.

Selain untuk membawa penumpang, mobil yang diberi nama Kijang itu juga bisa difungsikan sebagai pengangkut barang. Meski kapasitasnya tidak sebanyak pikap, namun Kijang sifatnya multifungsi.

GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat

Bahkan, banyak pihak yang menyebut bahwa MPV adalah mobil yang paling cocok untuk orang Indonesia.

Alhasil, keberadaan mobil keluarga pelan-pelan mulai menggusur mobil jenis sedan. Ciri khas sedan sebagai mobil mewah juga membuat jenis tersebut dikenakan pajak yang lebih tinggi oleh pemerintah.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Saat ini, pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM untuk mobil MPV dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc adalah 10 persen. Sedangkan PPnBM untuk sedan bisa mencapai 30 persen.

Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, pandangan bahwa MPV menjadi mobil yang ideal bagi keluarga Indonesia tidak tepat. Yang membuat penjualan MPV bisa moncer di Tanah Air, bukan karena mobil tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.

"Kalau diturunkan (pajak), orang sanggup beli. Sebagian mengatakan, saya tak perlu tujuh penumpang, tetapi sanggupnya beli mobil ini. Jadi saya katakan, sedan ini punya peluang jika harganya sama seperti MPV," ujarnya di Jakarta Pusat.

Sementara, menurut hasil riset Gaikindo, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih kalah jauh dari negeri tetangga. Padahal, kapasitas produksi mobil di Tanah Air sudah mumpuni.

Pada 2017, Indonesia menyumbang 33,5 persen atau 1,07 juta unit penjualan mobil di Asia Tenggara. Tapi, jumlah kepemilikan mobil di negara dengan jumlah penduduk sekitar 261 juta itu masih rendah.

Jika dihitung, dari 1.000 penduduk Indonesia, yang mempunyai mobil hanya 87 orang. Sementara itu, di Brunei ada 711 pemilik mobil tiap 1.000 penduduk yang ada.

Angka kepemilikan mobil di Thailand yakni 228 orang per 1.000 penduduk. Padahal, Negeri Gajah Putih itu menjadi penyumbang terbesar kedua penjualan mobil di Asia Tenggara, yakni, 243 persen.

Logo Suzuki

Penjualan Kendaraan Suzuki Melonjak 105 Persen

Suzuki mengalami peningkatan penjualan 14 persen secara global dibandingkan bulan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024