Ungkapan Pemred Koran Tempo, PDIP Dukung Ninoy hingga Kaesang Diwisuda

Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso dalam program ILC tvOne.
Sumber :
  • ilc

VIVA – Artikel tentang Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso yang mengungkap kerja buzzer dalam acara Indonesia Lawyer Club di tvOne paling banyak dibaca di VIVAnews pada Rabu, 9 Oktober 2019. 

Paman Bobby Nasution Ambil Formulir ke PDIP

Budi juga memastikan, apa yang ditulis Tempo selama ini bukan sebagai bentuk kalau medianya benci dengan pemerintah.

Selain itu, kasus penganiayaan Ninoy Karundeng masih banyak dibaca. Kali ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang siap mendampingi Ninoy dalam proses hukumnya. Dan mereka mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terhadapnya.

PDIP Bakal Pantau Gaya Kepemimpinan Prabowo

Dan dari kanal Sport, petarung yang banyak gaya namun menang menjadi salah satu yang populer. Petarung bernama Israel Adesanya, kerap memprovokasi lawannya dengan aksi yang ia lakukan sebelum bertarung.

Berikut adalah lima berita paling populer di VIVAnews sepanjang Rabu, 9 Oktober 2019:

3 Poin Penting Pembahasan PDIP di Rakernas V, Koalisi atau Oposisi Pemerintah?

1. Video ILC, Pemred Koran Tempo: Kami Bukan Benci Pemerintah

Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso dalam program ILC tvOne.

Buzzer memang bekerja secara kompak dan serempak. Mulai dari menggiring opini hingga dituding menyebar hoax. Siapa mereka sebenarnya, dan apakah mereka bergerak secara sukarela atau sesuai arahan 'Kakak Pembina'. Lalu, siapa sesungguhnya bermain buzzer.

Salah satu yang mengungkap kerja-kerja jahat buzzer adalah Koran Tempo. Dalam program ILC tvOne pada Selasa malam, 8 Oktober 2019, Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso menyampaikan sejumlah temuan medianya terkait kerja-kerja buzzer ini. Baca di sini.

2. PDIP Siap Berikan Pendampingan Hukum untuk Ninoy Karundeng

Pegiat media sosial dan pendukung Joko Widodo, Ninoy Karundeng

Kasus dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap pegiat media sosial dan pendukung Joko Widodo, Ninoy Karundeng, turut menjadi perhatian masyarakat. Bahkan, sejauh ini 13 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, tindakan kekerasan terhadap Ninoy tak bisa dibiarkan. PDIP tidak akan tinggal diam dan akan berusaha memberikan pendampingan hukum kepada Ninoy. Baca di sini.

3. Petarung Unik UFC: Banyak Gaya dan Suka Joget-joget, tapi Menang

Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya

Pertarungan antara Israel Adesanya versus Robert Whittaker dalam UFC 243 di Marvel Stadium, Melbourne, Minggu 6 Oktober 2019, begitu megah. Aksi Adesanya di atas oktagon membuat semua orang terpukau.

The Stylebender (julukan Adesanya) memang banyak gaya. Sejak awal, Adesanya sudah melontarkan berbagai komentar menyudutkan Whittaker.

Namun, Whittaker tak menanggapinya karena memiliki gaya yang beda. Tak dapat respons bagus, Adesanya pantang menyerah. Baca di sini.

4. Akhirnya, Kaesang Pangarep Diwisuda

Kaesang Pangarep

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, akhirnya telah lulus pendidikan sarjananya di Singapore University of Social Science. Kaesang akan diwisuda hari ini, Rabu 9 Oktober 2019.

Menjelang wisuda, Kaesang menciutkan foto suasana ruang wisuda di kampusnya lewat akun Twitternya. Dia memberi keterangan "Akhirnya". Kaesang diketahui kuliah di Singapura selama enam tahun. Baca di sini.

5. Ibu Tulis Status Facebook Menjijikkan Sebelum Bunuh 2 Anak Kandung

Pembunuh anak kandung bernama Sarah Barrass

Seorang ibu yang kemudian dijuluki sebagai monster bagi anak-anaknya tengah menjalani proses persidangan atas pembunuhan dua anak kandung yang dia lakukan. Bahkan perempuan bernama Sarah Barrass tersebut sempat melakukan percobaan pembunuhan terhadap empat anak kandungnya yang lain.

Dikutip dari laman Mirror, beberapa bulan sebelum melakukan pembunuhan keji terhadap darah dagingnya sendiri, Barrass dilaporkan menuliskan pesan-pesan yang mengarah pada pembunuhan di laman akun Facebooknya. Pesan menjijikkan itu antara lain mengutip sebuah ucapan dari karya fiksi Stephen King "Under the Dome" yang berbunyi,"Membunuh itu seperti makan keripik kentang, tak cukup satu." Baca di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya