Jelang First Look, Ini Kisah Asli Gundala Si Jagoan Super Indonesia

Gundala
Sumber :
  • BumiLangit

VIVA – Meski sudah memulai proses pengambilan gambar untuk film Gundala sejak September lalu, Joko Anwar, sang sutradara, masih ogah mengungkap siapa aktor yang akan memerankan jagoan super dari Indonesia tersebut.

Tim produksi begitu rapat menjaga segala hal tentang film yang akan digarap Screenplay, BumiLangit, dan Legacy Pictures ini. Menurut pria kelahiran Medan itu, seorang pemain baru bisa diungkap jika sudah benar-benar menjadi karakter yang diperankannya, bukan sebagai aktor yang akan memerankannya.

Gundala Jadi Film Wajib Tonton Versi Rotten Tomatoes

"Aku tuh percaya, ketika bikin film, para pemainnya harus menjadi karakter di filmnya itu baru dipublikasikan, karena kalau enggak, orang melihat karakternya di filmnya itu sebagai pemain (aktornya). Kalau kita sudah syuting, sudah punya foto atau teaser dari hasil syuting kita, (bisa menunjukkan) ini loh nanti mereka akan seperti ini, look-nya seperti ini. Kalau belum syuting, kita bawa orangnya ke sini, orang enggak bisa ngebayangin, entar dia jadi apa ya," tutur Joko Anwar ketika berbincang dengan awak media di Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Gundala sebenarnya sudah pernah difilmkan pada tahun 1981 yang diperankan oleh Teddy Purba di bawah arahan Lilik Sudijo. Film dengan judul Gundala Putra Petir itu menjadi adaptasi perdana dari cerita komik jagoan super yang ditulis oleh Harya Suraminata atau Hasmi yang pertama kali rilis pada 1969.

Film Gundala Kena Sanksi KPI, Joko Anwar Ungkap Kekesalan

Bagi mereka yang sudah membaca komiknya, versi terbaru film ini sudah sangat dinantikan, apalagi Joko Anwar terbilang sutradara kenamaan yang film-filmnya dikenal punya kualitas. Sementara bagi mereka generasi baru, tentu penasaran, siapa sih Gundala?

Tim produksi film Gundala akhirnya membawa kabar gembira. Mereka menyatakan akan segera mengumumkan daftar pemainnya pada Minggu, 28 Oktober besok. Lewat Indonesia Comic Con 2018 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, publik akan segera mengetahui siapa yang akan memerankan jagoan petir tersebut. Sambil menunggu, yuk kenal Gundala lebih dekat lewat cerita dalam komiknya.

llustrator Kondang Marvel, David Ross, Puji Gundala di Toronto

Siapa Gundala

Sancaka, dia adalah alter ego Gundala, seorang pria sekitar 27 tahun yang berprofesi sebagai ilmuwan. Sancaka ingin sekali menemukan anoda, serum antipetir yang bisa membantu orang-orang agar baik-baik saja ketika tersambar petir. 

Suatu ketika, Sancaka yang sedang asyik bereksperimen, lupa kalau kekasihnya saat itu sedang berulang tahun. Dia berjanji akan menemui kekasihnya pada pukul 7 malam, namun ingkar, karena terlalu asyik bekerja. Dia pun baru tersadar ketika esok harinya, sang kekasih datang dan terjadilah pertengkaran hingga mereka putus cinta. Sancaka yang gundah, berlari ke dataran tinggi ketika hujan turun deras. 

"Dia tersambar petir, akhirnya dapat kekuatan dari Raja Petir. Jadi dia dibawa petir itu ke Kerajaan Petir, diangkat jadi anak oleh Kaisar Kerajaan Petir itu, namanya Kronz. Sancaka juga diberi kalung, kalau pakai liontin itu, dia jadi Gundala," tutur Andy Wijaya, Commercial General Manager BumiLangit Entertainment Corpora, saat menceritakan kisah Gundala kepada VIVA, Jumat, 26 Oktober 2018.

Gundala pun berpetualang kembali ke bumi, menggunakan kekuatannya untuk menegakkan keadilan. Bukan hanya bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya, dia juga bisa berlari secepat topan, sekitar 700 hingga 800 km/jam. Andy menjelaskan, Hasmi tak ingin membuat Gundala berlari secepat kilat, karena kecepatan itu bisa membuatnya menabrak apapun yang dilewatinya. Kekuatan lari secepat topan itu pun merupakan hadiah dari Kaisar Taifun. 

"Dia (Gundala) sempat berjasa menyelesaikan masalah, akhirnya dikasih kekuatan bisa berlari secepat topan itu sama Kaisar Taifun. Itu ada di episode 2 yang judulnya Perhitungan di Planet Covox," Andy menambahkan. 

Gundala punya 23 judul komik yang dirilis aktif selama rentang 13 tahun, sejak 1969 hingga 1982. Dari semua komik yang ada, Gundala terkenal punya sejumlah karakter utama yang kuat. Di jajaran sekutunya, ada Nemo, sidekick Gundala, yang sebenarnya adalah Hasmi itu sendiri. Wajahnya dibuat mirip dengan si pengarang aslinya.

"Pak Hasmi itu emang dipanggilnya Nemo. Dia (Nemo) orangnya sok tahu, kadang lucu, kadang ngeselin," tutur Andy lagi.

Selain itu, ada juga superhero lain, seperti Godam si manusia baja, Maza si penakluk, dan Merpati, istrinya, yang akan diceritakan di episode belasan. Godam sendiri merupakan karakter ciptaan Wid NS, sahabat Hasmi. Mereka kerap saling meminjam karakter untuk meramaikan cerita. Di komik Godam pun, ada Gundala yang diceritakan.

Tak lengkap jika cerita jagoan tanpa musuh. Gundala punya tiga musuh utama, Ghazul, Pengkor, dan Wilawuk. "Ghazul itu ingin menguasai dunia. Dia beberapa kali aja nongol, tapi musuh utama," seru Andy.

Sementara Pengkor sebenarnya orang baik di awal. Namun karena kerap dituduh dan di-bully, Pengkor berubah jadi jahat sungguhan. Sedangkan Ki Wilawuk adalah pendekar zaman dahulu yang tak bisa mati. Dikutip dari situs BumiLangit, Bocah Atlantis, Doktor Setan, dan Xrephus juga termasuk musuh-musuh Gundala.

Action dan Kostum

Dalam urusan laga, Gundala diceritakan menggunakan bela diri Indonesia. Andy mengungkap, Hasmi sendiri aslinya memang belajar silat. Dalam seri Gundala, judul 1000 Pendekar yang dirilis pada tahun 1974 merupakan cerita yang didedikasikan sang pengarang untuk guru silatnya.

"Guru silatnya Pak Hasmi meninggal dan itu merupakan penghormatan untuk sang guru," katanya.

Gundala dikenal sebagai jagoan yang pakai kostum bertopeng dan sayap di bagian kupingnya. Kostum itu sendiri diperolehnya dari Kerajaan Petir lewat liontin yang jika dibuka, kostum tersebut langsung melekat di tubuhnya.

"Beberapa kali dia digambarin, ketika dia buka liontinnya, keluar asap dan tiba-tiba dia sudah berubah jadi Gundala," katanya.

Gundala

Sementara sayap pada kupingnya berfungsi menjaga Gundala agar tidak sakit ketika berlari cepat atau mengeluarkan petir dari tangannya. Kekuatan petir Gundala pun bisa dikontrol. "Ketika dia bilang pingsan, ya musuhnya pingsan. Ketika teriak hancur ya hancur," Andy menambahkan.

Komik Gundala sendiri, sayangnya, tak lagi diterbitkan sejak sekitar jelang akhir 1990-an. BumiLangit sendiri tak menampik berencana kembali mencetak ulang nantinya, namun saat ini, mereka masih fokus untuk penggarapan film tersebut.

Tim juga belum merilis, bocoran plot yang akan diadaptasi. Andy menjelaskan, yang pasti, mereka menjaga agar tetap ada benang merahnya. Siap-siap, penampakan perdana Gundala akan diungkap besok, Minggu, 28 Oktober 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya