Festival Sinema, Cara Australia Rekatkan Hubungan dengan RI

Nicholas Saputra dan film Ada Apa Dengan Cinta 2
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Festival Sinema Australia Indonesia kembali digelar bulan ini, dengan menayangkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia kepada masyarakat di Jakarta, Surabaya, Makassar. Bahkan, untuk pertama kalinya festival tahun ini juga berlangsung di Kota Bandung dan Mataram.

Festival Sinema Australia Indonesia Siap Digelar, AADC Bakal Diputar

Berbagai pilihan film Australia dan Indonesia akan diputar secara gratis di festival tahun ini, termasuk film-film pendek pilihan yang ditampilkan di Flickerfest, festival film pendek Australia yang terkenal di dunia.

“Warga Australia dan Indonesia berbagi kecintaan terhadap karya visual, terutama film,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Jumat 7 Maret 2019.

FSAI Putar Kisah Saroo Cari Ibu Lewat Aplikasi Peta Online

Festival ini akan dibuka dengan pemutaran perdana Ladies in Black di Indonesia, sebuah film berlatar tahun 1959 yang menunjukkan awal mula transformasi Australia menjadi negara multikultural seperti sekarang ini dan kebangkitan kemerdekaan perempuan di masyarakat.

Film dokumenter tentang salah satu seniman Penduduk Asli Australia yang paling terkenal, Gurrumul juga akan ditampilkan pada festival tahun ini.

Tontonan Seru di Festival Sinema Australia Indonesia

Sutradara dan penulis film dokumenter tersebut, Paul Damien Williams, akan menghadiri festival dan menyapa penggemar film di Jakarta dan Mataram dengan dukungan dari mitra berkelanjutan festival ini, Qantas.

Judul-judul film Australia lainnya yang akan diputar termasuk drama keluarga Storm Boy, filmthriller fiksi ilmiah alien Occupation, dan film fitur dokumenter tentang paduan suara perempuan Penduduk Asli Australia The Song Keepers.

Kembali tayang karena permintaan khalayak ramai, susunan film pada festival kali ini juga mencakup karya alumni Australia asal Indonesia, termasuk karya film klasik modern Ada Apa Dengan Cinta? dan Ada Apa Dengan Cinta 2 dari produser Mira Lesmana, yang juga merupakan Sahabat FSAI tahun ini.

Penonton juga berkesempatan untuk menonton film pemenang penghargaan karya Kamila Andini,The Seen and Unseen.

“Film adalah salah satu media terbaik untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih besar tentang negara dan budaya lain. Festival Sinema Australia Indonesia 2019 menawarkan jendela unik ke Australia kontemporer,” tutur Quinlan.

FSAI 2019 didukung oleh Australia now ASEAN, sebuah inisiatif Pemerintah Australia untuk merayakan inovasi, kreativitas, dan gaya hidup Australia di Asia Tenggara sepanjang 2019.

Tiket untuk semua pemutaran film tersedia secara gratis di fsai2019.eventbrite.com.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya