Cerita Amanda Rawles Menggunakan Hijab

Amanda Rawles
Sumber :
  • Instagram @amandarawles

VIVA – Aktris Amanda Rawles mengalami banyak hal pertama selama syuting Film Ranah 3 Warna. Di film itu Amanda berperan sebagai Raisa. Ia baru pertama kali berperan di film dengan genre drama religi dan harus mengenakan hijab.

Tayang di Hari Kelima, Ini Jumlah Penonton Film Horor Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur

"Ini drama religi ya, aku belum pernah karena biasanya cinta-cintaan drama remaja aja. Di sini usia aku juga lebih tua dari aslinya, pastinya aku di sinin pakai jilbab nantinya itu juga pertama kali jilbab di film," kata Amanda saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020.

Amanda memainkan karakter sebagai seorang jurnalis. Menurutnya, karakter yang dimainkan menarik karena bertolak belakang dengan karakter utama. Namun Raisa selalu mendukung karena percaya dengan Alif, sang karakter utama dalam Ranah 3 Warna.

Merayakan Hari Film Nasional 2024, Arif Brata Ajak Penonton ke Bioskop Menyaksikan Keluar Main 1994

"Aku berperan sebagai Raisa. Dia kebalikan Alif, dia ambisius dalam meraih cita-cita jadi jurnalis. Raisa ada memotivasi alif, dia yakin Alif bisa meraih cita-citanya karena Raisa anggap ada sesuatu di dalam diri Alif," katanya.

Di film itu, Amanda belajar bahaa dan tarian Minang. Amanda mengaku belum pernah belajar tarian tersebut sebelumnya. Selain itu, Amanda Rawles belajar Bahasa Perancis. Ia merasakan banyak hal berbeda dalam film tersebut.

Rahasia di Balik Larisnya Film Horor Indonesia, Prilly Latuconsina Bongkar!

"Sebenernya kalau di sini adanya percikan cinta gitu-gitu ya. Cuma enggak terlalu romantis banget, ya menurut aku ini juga pengalaman baru buat aku dengan image baru ini," kata Amanda.

Baca juga: Amanda Rawles Terinspirasi Dari Karakter di Ranah 3 Warna

Dalam Ranah 3 Warna, Amanda beradu akting dengan Arbani Yasiz, Teuku Rassya, David Chalik dan Donny Alamsyah. Film tersebut diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi dengan judul yang sama. Adalah Guntur Soeharjanto yang duduk di bangku sutrdara.

Film tersebut menceritakan tentang semangat juang dan tak mudah putus asa dari karakter Alif untuk menimba ilmu. Hal tersebut dirasa cocok menggambarkan masyarakat yang pantang menyerah dengan situasi pandemi seperti saat ini. Kisahnya diklaim cukup sederhana dan mudah dicerna, itu yang menjadi magnet bagi versi novelnya yang laris hingga ke mancanegara.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya