- Instagram/pksdw
VIVA Showbiz – Aktor senior Tio Pakusadewo diketahui sempat terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. Akibat kasus tersebut dirinya sempat mendekam di penjara dua kali yakni pada Desember 2017 lalu dan April 2020 lalu.
Dalam curhatannya dengan Luna Maya, dirinya sudah bisa benar-benar berhenti. Apalagi setelah pernah terserang stroke dan parkinson. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Dijelaskannya bahwa momen dirinya mendekam di penjara kala itu membuatnya tersadar untuk bisa lepas dari barang haram tersebut.
“Sudah capek, sudah lelah. Dan ternyata waktu di penjara itu, ada momen yang 'eh bisa lo, gue nggak pakai (narkoba) seminggu', gitu,” kata dia melansir tayangan YouTube TS Media.
Tio Pakusadewo
- Instagram/pksdw
Lebih lanjut dijelaskan Tio Pakusadewo, bahwa setelah ia mencoba dua minggu tak menggunakan barang haram tersebut ternyata dirinya bisa.
"Terus, kok bisa ya, nggak merasa sakit, ngga merasa ini, ah coba lagi ah seminggu lagi. Lewat dua minggu, eh bisa lo dua minggu, walaupun ada barangnya," tambahnya.
Tio juga mengungkap saat dirinya mendekam di penjara untuk kedua kalinya lantaran narkoba dia sempat melihat sebuah cahaya ilahi. Di saat itulah dia kemudian merasa bisa terlepas dari barang haram tersebut.
Tio Pakusadewo
"Saat dipenjara yang kedua, gue sampai liatin barangnya, pengin tahu gue kuat nggak sih? Eh, bisa ternyata. Nah, itu juga karena mungkin aku sudah melihat cahaya ilahi, minta setiap hari untuk dikuatin," kata dia.
Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa keluar dari lingkungan negatif narkoba bukanlah hal yang mudah. Terlebih, ia sudah menggunakan barang haram itu sejak lama.
“Saya menggunakan drug up and down. Dari umur 13 tahun sudah pakai ganja, waktu SMP sudah pakai boti (obat-obatan). Waktu kuliah sampai menikah, saya sama sekali nggak nyentuh drugs. Sampai setelah menikah, gue mulai lagi,” ujar dia.
Bea Cukai dan Polri Sita Ribuan Butir Narkoba dalam Paket Tujuan Kabupaten Keerom
Bea Cukai Jayapura menindak paket berisi ribuan butir narkotika, prekursor, dan psikotropika (NPP) melalui ekspedisi di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
