Perjuangan Celine Dion Hadapi Stiff Person Syndrome, Bisa Kembali Manggung?

Konser Celine Dion di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA Foto/Elora

VIVA Showbiz  – Kabar mengenai kesehatan penyanyi Celine Dion saat ini tengah menjadi perhatian. Hal itu bermula ketika Celine pada tahun lalu mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap kelainan neurologis autoimun yang langka yakni Stiff Person Syndrome. Kondisi itu menyebabkan orang kehilangan kendali atas otot-ototnya dan kesulitan menjalani hidup.

Remaja yang Tewas di Hotel Jaksel Ternyata Sempat Kejang usai Dicekoki Narkoba

Dilansir dari Today.com,  informasi itu disampaikan Celine pada Desember 2022 bahwa dia mengidap penyakit tersebut, yang juga dapat menyebabkan kekakuan dan kejang otot. Pada bulan Mei 2023, ikon pop tersebut membuat keputusan untuk membatalkan sisa penampilan di turnya yang bertajuk Courage World Tour. 

Bagaimana kabar Celine Dion di tahun 2023?

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Celine Dion terakhir kali mengungkap tentang kondisi kesehatannya pada Mei 2023. Saat dia memberi pengumuman pembatalan sisa turnya, dia juga berbagi tentang upayanya untuk mengatasi Stiff Person Syndrome, terutama saat tampil.

Di situs webnya, Celine Dion menulis bahwa dia “bekerja sangat keras untuk membangun kembali kekuatannya,” dan menambahkan bahwa tur bisa menjadi sangat menantang bahkan bagi orang-orang yang berada dalam kondisi kesehatan prima. 

Penyebab Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Seleksi Paskibra

Namun, Celine menekankan bahwa ia “tidak menyerah” dan bertekad untuk kembali ke panggung suatu saat nanti. “Aku tidak sabar untuk bertemu denganmu lagi!” katanya memberi tahu penggemar dalam pesannya itu.

Apakah Celine Dion bisa tampil lagi?

Belum jelas apakah Celine Dion bisa tampil lagi. Pengumuman pembatalan tur pada Mei 2023 menjelaskan bahwa gejala Stiff Person Syndrome, yakni “kejang otot yang parah dan terus-menerus" telah menghalanginya untuk tampil.

Meski begitu, Celine dan timnya sama-sama mengatakan bahwa mereka berharap dapat tampil lagi suatu saat nanti. Misalnya pada bulan Mei, ketika Celine Dion menekankan bahwa dia berusaha mendapatkan kembali kekuatannya dengan tujuan mencapai panggung. Pada saat itu, timnya juga mengatakan mereka “memiliki harapan bahwa suatu hari nanti” Celine akan dapat melakukan tur di Eropa.

Meskipun situasi setiap orang berbeda, beberapa orang mampu mengatasi gejala Stiff Person Syndrome, kata Dr. Desimir Mijatovic, a pain medicine specialist with the Cleveland Clinic in Ohio, kepada TODAY.com pada tahun 2022. "Banyak orang yang mampu sembuh hingga kondisinya stabil. Kondisinya tidak memburuk lagi. Mereka bisa terus menjalani (kehidupan) secara biasa,” ujarnya.

Dr. Desimir Mijatovic tidak terlibat dalam perawatan Celine Dion, namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan Celine Dion bisa tampil lagi. "Orang-orang seperti Celine seringkali mampu mengatasi banyak hal menakjubkan, dan menurut saya itu adalah sesuatu yang mungkin,” katanya.

Celine Dion menceritakan bahwa dia mengidap Stiff Person Syndrome pada tahun 2022

Celine Dion

Photo :
  • Instagram Celine Dion

Celine Dion mengungkapkan pada bulan Desember 2022, dirinya didiagnosis mengidap Stiff Person Syndrome dan akan menunda tanggal turnya karena kondisi tersebut. Pada Mei 2023, Celine membatalkan sisa turnya dan menceritakan bahwa ia masih dirawat karena kelainan tersebut. Masalah kesehatannya sebelumnya memaksanya untuk mengumumkan pembatalan tanggal tur pada Januari 2022 dan April 2022.

Celine Dion buka-bukaan tentang diagnosis Stiff Person Syndrome yang dialaminya dalam video yang diposting di laman Instagram miliknya pada Desember 2022.

“Kami sekarang tahu bahwa inilah yang menyebabkan semua kejang yang saya alami,” katanya. “Sayangnya, kejang ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan saya sehari-hari, terkadang menyebabkan kesulitan ketika saya berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya.”

Celine menambahkan bahwa dirinya sudah berusaha dengan sports medicine therapist untuk membangun kembali kekuatannya, tetapi mengakui bahwa hal itu merupakan “perjuangan.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya