- Viva.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Mendengar lagu Ebiet G. Ade satu yang terlintas dalam benak pasti hanya suara khas Ebiet, lagu- lagu khas milik Ebiet dan lagu Berita Kepada Kawan yang kerap diputar saat terjadi bencana alam atau musibah apa pun. Sangat jarang ditemukan lagu-lagu milik Ebiet yang dinyanyikan penyanyi atau musisi lain.
Ternyata, Ebiet memiliki alasan sendiri kenapa lagu-lagu ciptaannya tak mudah dinyanyikan penyanyi lain. Ada naluri dalam dirinya yang mengatakan bahwa ada keinginan dalam diri Ebiet untuk menjaga lagu tersebut hingga akhir hayatnya, hingga dia akhirnya bahkan mungkin tak ingat lagi dengan lagu miliknya
"Naluri saja, tidak ada tendensi lagu saya sakral, lagu saya biasa saja, tidak lebih baik dari orang lain," ujar Ebiet singkat menjelaskan alasannya.
Ebiet yang dalam waktu dekat akan menggelar Pagelaran Musik Puisi di Taman Ismail Marzuki mengatakan dirinya selama ini tidak pernah melarang atau membatasi generasi muda untuk menyanyikan lagu miliknya, hanya saja ayah dari penyanyi muda Adera ini tak menyangkal dirinya memiliki banyak persyaratan.
"Saya tidak pernah melarang atau membatasi penyanyi muda. Tapi mungkin saya banyak persyaratan, mungkin saya yang salah, (berpikir) mungkin lagu ini tidak pas dinyanyikan penyanyi ini. Saya terlalu menjaga supaya lagu ini tetap sehat sampai saya tidak sehat," imbuhnya.
Meski akhirnya sekarang Ebiet bisa bersyukur karena mengikuti nalurinya untuk tidak memberikan lagu-lagunya tersebut pada penyanyi lain, dan justru mungkin bisa dijadikan olehnya sebagai warisan pada anak-anaknya.
"Saya menduga awalnya tidak sengaja, tapi belakangan ini saya bersyukur lagu saya belum atau tidak terlalu banyak dinyanyikan penyanyi lain. Anak saya kedua, Adera menyanyikan lagu sata dan bagus, dan yang bungsu juga bagus."
Dalam konser yang oleh Ebiet sendiri lebih memilih untuk menyebutnya dengan kata 'ngamen' ini, Ebiet akan membawakan lagu-lagu hits miliknya juga lagu baru dari Album Serenade yang rilis tahun 2014. Konser akan dikemas apik dengan pembacaan puisi oleh Gus Mus secara multimedia.
