Teknologi AI Bikin Manusia Nganggur? Simak Penjelasan Lengkap dari BRIN

Program The Interview Insight tayang di YouTube viva.co.id
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA – Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu perhatian di dunia pada saat ini. Tren penggunaan AI, misalnya, kini menjadi hal yang cukup kontroversial. Di satu sisi, sebagian bisnis bisa tergantikan karena kehadiran teknologi baru ini.

Seorang Pria Penerima Ginjal Babi Pertama Dinyatakan Meninggal Dunia

Benarkah peran manusia akan tergantikan dengan kehadiran AI? Yuk simak artikel berikut dilansir dari program The Interview Insight yang tayang di YouTube viva.co.id. Menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Kapusris Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN, Anto Satriyo Nugroho.

AI di Tempat Kerja Sudah Ada, tapi Masih Banyak Pembenahan

Model-Model AI Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) memiliki beberapa model yang digunakan dalam aplikasi dunia nyata seperti Virtual Assistant, Machine Learning, Natural Language Processing, dan Computer Vision.

Virtual Assistant seperti Siri dan Alexa menggunakan model Speech Recognition dan Natural Language Processing. Machine Learning adalah model yang digunakan untuk mengajarkan mesin untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu berdasarkan set data yang tersedia.

AI Menyokong Kinerja Google Chrome

Natural Language Processing memungkinkan mesin untuk memahami dan menghasilkan teks atau bahasa manusia. Sedangkan Computer Vision merupakan model yang digunakan untuk memungkinkan mesin melihat dunia seperti manusia dan melakukan tugas yang berhubungan dengan tampilan visual yang terdeteksi.

"Intinya AI itu adalah kemampuan sistem untuk  menafsirkan data eksternal yang diperoleh untuk belajar dari data tersebut kemudian menggunakan pembelajaran tersebut untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu secara fleksibel," kata Kapusris Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN, Anto Satriyo Nugroho.

Anto menambahkan pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari yaitu misalnya mulai dari google, google memanfaatkan AI untuk mencari informasi yang diinginkan. Google translate juga memanfaatkan AI yaitu mentranslate bahasa. 

Dalam forensik untuk mengidentifikasi korban, dalam kepolisian misalnya korban yang tidak diketahui identitasnya, dengan alat yang bernama mambis dilakukan pencarian identitas dari sidik jari dalam waktu cepat sekitar 15 detik. 

AI sebenarnya sudah ada sejak sekitar tahun 1943 namun karena banyak penemuan-penemuan yang berkembang cepat, sehingga AI baru dikenal masyarakat luas saat ini tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat lewat sosial media. 

"Dengan adanya sosial media penemuan-penemuan dengan cepat tersampaikan ke masyarakat. Minat AI semakin lama semakin besar terutama karena adanya sosial media dan juga perkembangan teknologinya semakin cepat sehingga menarik gairah masyarakat untuk memahami AI," lanjut Anto. 

Namun dengan adanya AI banyak masyarakat yang khawatir kehadiran AI mengancam karena peran manusia akan tergantikan. Apalagi perusahaan pasti akan memilih AI yang tidak mengeluarkan gaji besar dan tidak perlu karyawan yang banyak. 

Anto menjelaskan AI membantu tugas manusia, banyak pekerjaan yang terbantu dengan AI misalnya kedokteran, namun AI tidak akan menggantikan Dokter. Tidak mudah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Dokter kedalam suatu formulasi yang diterjemahkan komputer. 

AI sangat membantu apabila pekerjaannya berulang dan tidak memerlukan inovasi atau ide. Kita harus bisa membedakan apa yang bisa digantikan AI dan apa yang tidak bisa digantikan AI. 

Lantas apa saja keuntungan dan kerugian yang dihasilkan apabila dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan AI khusunya dalam pekerjaan?. Temukan jawabannya hanya di program The Interview Insight yang tayang di YouTube viva.co.id.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya