Kuatnya Pengaruh Pabrikan Mengancam Nasib F1

Dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton (kiri) dan Nico Rosberg.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI
- Bos Formula 1, Bernie Ecclestone, Max Mosley dan Adam Parr, dalam beberapa hari terakhir telah berbicara tentang kekhawatiran mereka. Itu akibat terlalu kuatnya pengaruh pabrikan mesin di F1.

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama

Dilansir dari
RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya
Sky Sports News , Rabu, 21 Oktober 2015, Ecclestone dan Mosley yang merupakan mantan Presiden FIA, serta Parr yang kini menjadi dewan independen pabrikan mesin Cosworth, hampir tidak pernah sepakat pada satu hal yang sama.


Sehingga kekhawatiran kolektif mereka pada pengaruh pabrikan mesin, menjadi perhatian besar. "Saat ada satu atau dua pabrikan dan mereka terlibat di tingkat dewan, maka mereka akan mengendalikan F1," kata Mosley.


"Jika Mercedes memasok Anda mesin dan mereka ingin bersuara atas sesuatu, maka Anda harus ikut mengangkat tangan, dan mendukung pilihan yang mereka mau, atau Anda tidak akan memperoleh mesin yang Anda inginkan," ucap Ecclestone.


Sedangkan Parr melalui akun Twitter miliknya, menulis pabrikan menjadi sangat kuat. Karena daya mesin telah menjadi kunci pembeda performa di F1 sejak 2014. Pendapatnya juga didukung desainer tim Red Bull, Adrian Newey.


Newey pada awal musim ini mengatakan, F1 semestinya gabungan antara performa pembalap, sasis dan mesin. Namun, regulasi terbaru telah bergeser terlalu jauh, yang membuat kekuatan mesin mendominasi.


Regulasi baru mengatur banyak larangan ketat pada masalah sasis. Sehingga pabrikan sasis sulit membuat perubahan, yang dapat membuat keseimbangan dalam persaingan antara pabrikan mesin.


Saat ini, ada empat pemasok mesin di F1, tapi unit mesin V6 milik Mercedes dan Ferrari adalah yang terkuat. Sulit bagi pabrikan mesin lain untuk menyaingi, sehingga banyak tim kekurangan opsi untuk menjadi kompetitif.


Jika situasi yang sama terus berlanjut, maka tim tanpa dukungan pabrikan mesin akan terus tidak kompetitif. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya