ECL Seri 5 Bergulir, Claresta Amantha Kamsari Gagal Naik Podium

Atlet berkuda, Claresta Amantha Kamsari
Sumber :
  • Equestrian Champions League

VIVA – Atlet muda potensial berkuda di nomor dressage, Claresta Amantha Kamsari, harus menelan kekecewaan lantaran gagal menjejaki podium juara di Equestrian Champions League seri kelima, Sabtu 29 Agustus 2020. Bersama kudanya, Amanda, Claresta hanya menghuni peringkat empat di kelasDressage Elementary Open (Ruby Champions League).

Jatuh dari Kuda, Celine Evangelista Mimisan Hingga Sulit Gerakkan Tubuhnya

Atlet Andalan Stable tersebut menempati peringkat empat dengan 64,352 poin. 
Ia tertinggal 0,046 angka dari Muhammad Akbar Kurniawan yang menghuni peringkat ketiga dengan 64,398 poin.

Sedangkan tempat pertama dan kedua diraih oleh orang yang sama, Audirania Amanda Putri. Pada kejuaraan ini, Audirania bertanding dua kali dengan menggunakan dua kuda berbeda. Dia juara dengan raihan 66,921 poin.

3 Olahraga yang Disunnahkan Rasulullah Berikut Manfaatnya untuk Tubuh

Di balik rasa kecewa lantaran gagal podium, Claresta merasa hasil ini cukup memuaskan. Sebab, ini adalah kali pertama baginya kembali menunggangi Amanda setelah sembuh dari cedera patah tulang.
 Dan baru berlatih sebanyak tiga kali dengan kudanya.

“Jadi ini sudah ada kemajuan. Tahun lalu, saya ikut di kelas yang sama namun skornya rendah karena banyak kesalahan," ujar gadis 16 tahun ini.

Atlet Muda Berkuda Asal Sumut Boyong 3 Gelar di Jumping Master 2024

"Kali ini, saya cukup puas karena memang saingannya juga sudah profesional semua,” ungkap Claresta.

Di sisi lain, ECL seri kelima ini menjadi hal yang membanggakan. Sebab, ECL adalah satu-satunya ajang Equestrian yang berlangsung di Asia saat ini.

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Triwatty Marciano, mengatakan ECL Seri 5 kini menjadi tolok ukur turnamen equestrian di kawasan Asia. Banyak peraturan yang harus dilakukan dan diikuti, misalnya saja protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan tanpa penonton.

“Ini kan mereka masuk satu per satu dalam pertandingan. Beda dengan cabang olahraga lain yang di satu lapangan banyak orang,” kata Triwatty.

Baca juga: Tampil Apik, Atlet Muda Potensial Sabet Juara di Equinara Pulomas Open

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya