Jelajah Cycling Series Dipersiapkan jadi Wadah Pembinaan Atlet Nasional
- Istimewa
VIVA Sport – Geliat sepeda Tanah Air yang semakin semarak menarik minat JELAJAH Sport untuk menyelenggarakan event bertajuk Jelajah Cycling Series (JCS) Minang 2023.
Kegiatan yang akan dilakukan pada 4 Maret 2023 ini sudah mulai dibukanya pendaftarannya. Perlombaan ini juga diharapkan bisa menjadi wadah pembinaan atlet sepeda nasional.
Pasalnya, agenda ini merupakan event Gran Fondo yang mendapatkan lisensi dari Union Cycliste Internationale (UCI), induk organisasi sepeda di seluruh dunia. Itu sebabnya, event ini memiliki nama resmi UCI Gran Fondo – JCS Minang 2023.
"Jelajah Cycling Series diadakan untuk menciptakan wadah perlombaan yang baik sehingga dapat menciptakan pembinaan untuk atlit sepeda kita dan sekaligus mengenal keragaman Indonesia," kata Co Founder Jelajah Sport, Pipin Purnawan, dalam keterangannya.
Lomba balap sepeda ini terbagi dalam 8 kategori. Di antaranya Men Elite 19 tahun ke atas, Junior 17 tahun (17-18 tahun), Open (19-29 tahun), Master A (30-39 tahun), Master B (40-49 tahun), Master C (50-59 tahun), Women Elite (19 tahun) dan Women Master (30 tahun ke atas).
"Setiap kategori mendapatkan 10 pemenang. Total hadiah yang disiapkan panitia sebesar Rp 502,5 juta," ujar Pipin.
Total jarak yang ditempuh sejauh 112 kilometer, di mana start dilakukan di Kota Padang, dan finish di Istana Pagaruyung. Lomba tanjakan dilakukan di Sitinjau Lauik, dan lomba spint atau kecepatan dilakukan di tepi Danau Singkarak.
JSC hadir pada 2023 karena ingin menjaga api semangat masyarakat Minangkabau terhadap aktivitas bersepeda tersebut. Harapannya, kehadiran para peserta dan pendukung di wilayah itu bakal menggerakkan roda perekonomian setempat baik melalui penyelenggaraan event maupun belanja yang dilakukan peserta dan panitia guna menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
Pendaftaran bisa dilakukan dengan mengakses jelajahcyclingseries.id
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.
