Airlangga Hartarto Tekankan Pentingnya Program Pembinaan Wushu dan Kickboxing
- Dok. PB WI
VIVA Sport – Airlangga Hartarto membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Wushu dan Kickboxing Indonesia di Hotel Trembesi Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, kemarin. Dia menekankan pentingnya merumuskan program pembinaan yang lebih baik.
Airlangga bicara ini dengan kapasitasnya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) dan Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI). Rumusan program pembinaan penting guna meningkatkan prestasi wushu dan kickboxing di ajang single maupun multi event internasional.
Wushu di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dinilai sukses. Pada SEA Games 2021 Vietnam, wushu menyumbangkan tiga medali emas, sembilan perak, dan tiga perunggu. Hasil ini sesuai target yang dibebankan. Sementara kickboxing sukses melampau target dengan meraih dua emas, satu perak, dan satu perunggu.
Atlet wushu Indonesia peraih emas SEA Games 2019, Edgar Xavier Marvelo
- twitter.com/The2019SEAGames/
Bukan hanya di ajang multi event, wushu juga sukses menyiapkan regenerasi dengan mengukir prestasi membanggakan pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII/2022. Pasukan Garuda Muda yang disiapkan PB WI menempati posisi ketiga dengan merebut 10 emas, dua perak, dan lima perunggu.
Meski telah meraih hasil yang cukup bagus, Airlangga Hartarto tetap merasa belum puas. Dia meminta PB WI dan PP KBI terus meningkatkan program pembinaan dalam menghadapi tantangan yang cukup berat ke depan sehingga bisa meraih prestasi lebih baik lagi baik di single maupun multi event internasional.
"Kita akan menghadapi SEA Games 2023 Kamboja, Asian Games 2023 Hangzhou dan Kejuaraan Dunia Wushu pada November 2023 di Amerika Serikat. Melalui Rakernas ini saya berharap bisa menghasilkan program pembinaan yang lebih baik lagi," kata Airlangga.
"Karena, kita harus menyiapkan atlet-atlet junior yang telah meraih prestasi di kejuaraan dunia lalu untuk bisa meraih prestasi lebih baik lagi saat saat tampil di berbagai single maupun multi event internasional," imbuhnya.
"Di sanda kita lemah dan patut jadi perhatian. Atlet kickboxing mirip sanda. Mereka harus punya medan pertandingan. Kita dorong pertandingan. Kalau perlu kirim tim ke Iran yang menguasai kekuatan sanda dunia sehingga mereka bisa lebih kuat."
Lebih jauh Airlangga mencontohkan Korea Selatan yang dikenal dengan prestasi olahraga taekwondo. "Saat Korea Selatan menjadi negara maju tidak terlepas dari prestasi olahraga taekwondonya. Kini, Korea Selatan juga mengembangkan seni dengan menciptakan penyanyi terkenal dalam menghadapi bonus demografi."
Kesuksesan regenarasi yang dilakukan PB WI juga diakui Deputi IV Bidang Pembudayaan Olahraga dan Plt Deputi III Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Raden Isnanta.
"Harus diakui PB WI telah sukses menjalankan program pembinaan. Sudah lahir regenerasi atlet yang berkualitas. Itu bisa dilihat dari keberhasilan Tim Wushu Indonesia merebut 10 emas, dua perak, dan lima perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 lalu. Dan, wushu memang pantas masuk dalam daftar 14 cabang olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Khusus untuk kickboxing memang belum masuk. Tetapi, jangan berkecil hati dan kickboxing harus terus meningkatkan prestasi karena ada promosi dan degradasi," jelas Isnanta.
