One Pride MMA 78: Panco dan Tabok-tabokan Mencuri Perhatian di Tengah Serunya Pertandingan MMA!

One Pride MMA 78: Panco dan Tabok-tabokan
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – One Pride kembali menggebrak Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 11 Mei 2024. Berlangsung di Hall basket GBK, perhelatan ini menyajikan berbagai petandingan MMA seru yang memukau para penonton.

Persib Bandung Kantongi Lisensi Klub Profesional, Aman Ikut Kompetisi Asia

Pertandingan utama di One Pride MMA 78 mempertemukan Rustam Hutajulu dan Charles Ebu. Duel sengit ini menjadi daya tarik utama bagi para pecinta MMA.

Selain itu, pertarungan antara Alan Lolo melawan Farrel Stefan di kelas ringan dan Angga The Hitman melawan Supriadi Naibaho juga tak kalah seru.

Sofyan Amrabat Senang dengan Performanya Bersama Man Utd

Masih Buas, Angga The Hitman Gulung Supriandi Naibaho di One Pride MMA 78

Photo :
  • Ridsha Vimanda Nasution/Onepride.net

Menariknya, di tengah keseruan pertandingan MMA, One Pride menghadirkan sesuatu yang berbeda, yakni Takbok-tabokan, adu panco, kejuaraan angle. Kompetisi tabok-tabokan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton.

Tiket Timnas Indonesia Mahal, PSSI Minta Maaf

Tabok kompetisi merupakan olahraga di mana ada dua orang berdiri saling berhadap-hadapan. Mereka akan secara bergantian melepaskan tamparan ke pipi lawan. Para penonton antusias melihat langsung bagaimana duel ini berjalan.

Menurut Fransino Tirta, CEO One Pride MMA, Tabok-tabokan ini terinspirasi dari power slam yang diadakan di UFC. Tirta menjelaskan bahwa tabok menjadi alternatif bagi para pertarung yang ingin bertanding tanpa harus mempelajari semua teknik MMA yang kompleks.

"Kejuaraan Tabok ini di UFC juga diselenggarakan dengan nama Power Slam. Ini kompetisi tabok-tabokan disini pertarung-petarung yang mungkin susah untuk pelajari MMA, karena MMA faktornya banyak harus bisa mukul, nendang, kunci, stamina harus bagus dan strategi. Bagi petarung-petarung yang tidak mau ribet tinggal ikut kejuaraan tabok-tabokan tinggal berdiri di depan, gampar," ucap Fransino Tirta.

Sudah Kalah, Edowar Virnanda Sesumbar Tantang Jefri Arianto di Tabox One Pride

Photo :
  • Ridsha Vimanda Nasution

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa Tabok bukan sekedar menabok orang biasa. Ada beberapa penilaian yang diberikan kepada para peserta, seperti kekuatan dan efek yang dihasilkan dari pukulan. Aturannya pun cukup ketat, dimana peserta tidak boleh bergerak kaki atau lututnya.

"Kita melihat dari sisi kerasnya tabokannya serta efek yang disebabkan lawannya, kalau lawannya di tabok sampe jatuh pasti nilainya tinggi, tapi kalau sekedar goyang dibawahnya atau tidak bergiming sama sekali itu nilainya rendah," sambungnya.

Antusiasme masyarakat terhadap Babok sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya penonton yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini. Bahkan, jumlah pertandingan Tabok di One Pride MMA 78 pun bertambah karena tingginya permintaan.

"Antusiasme masyarakat terhadap kejuaraan tabok-tabokan sangat tinggi dari view sangat tinggi, karena orang-orang sangat mudah mencernanya, kalau MMA belum tentu ada pukulan masuk, bahkan dihindari ditangkis, kalau disini pasti akan kena dan penonton tidak akan kecewa," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya