2 Atlet Asal Kalbar Akan Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari
Sumber :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Pontianak – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengatakan, pada Olimpiade Paris 2024 mendatang akan diikuti 2 atlet dari Kalimantan Barat (Kalbar), yakni cabang speed climbing dan balap sepeda. 

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

"Tentunya dapat membanggakan Indonesia dan Kalbar pada khususnya di tingkat dunia," jelas pria yang biasa disapa Okto, di Pontianak.

Adapun cabang olahraga speed climbing akan diikuti oleh Veddriq Leonardo. Dan juga satu lagi yang sedang berjuang dari cabang olahraga balap sepeda yakni Bernard Van Aert. 

Profil Dio Novandra, Pacar Megawati Hangestri yang Dikenalkan ke Para Pemain Red Spark

"Kalau dua ini bisa lolos olimpiade, saya sebagai ketua olimpiade walaupun atas nama Indonesia, tapi kebanggaan sebagai warga Kalbar saya tak bisa pungkiri. bahwa ada dua anak dari Kalbar yang akan ikut tanding,” kata Okto. 

atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo

Photo :
  • Instagram | Jokowi
Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!

Terkait, dengan fasilitas olahraga di Kalbar, dirinya mengaku sangat berkepentingan dengan pencarian bibit yang baik. Pencarian bibit yang baik itu tidak lepas dari atlet, pelatih, wasit, fasilitas olahraga, event, dan organisasi olahraga yang baik.

Menurut Okto, jika atlet belum ada, minimal ada pelatih sehingga bisa mencari atlet. Kalau pun atlet sama pelatih tidak ada, minimal setiap daerah punya wasit yang bisa diandalkan. 

"Contoh Asean games kemarin di Indonesia, banyak wasit-wasit terpaksa kita import, karena kualitas wasit kita masih belum bisa internasional," ucapnya. 

Lanjut Okto, terkait fasilitas olahraga agar jangan lagi gara-gara kontraktor kejar anggaran di daerah, sehingga bangun fasilitas olahraga asal-asalan. 

"Akhirnya kualitas atlet pun asal-asalan. Semua melalui pengprov olahraga di setiap provinsi dan Pengurus Besar olahraga di nasional itu punya format standar venue olahraga,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya