Harus Muncul Atlet-Atlet Baru

Tinju Amatir
Sumber :
  • daylife.com

VIVAnews - Olahraga di Indonesia telah banyak mengharumkan nama bangsa, baik di dalam maupun luar negeri. Kepiawaian atlet berlaga telah membawa Indonesia memenangkan berbagai penghargaan bertaraf dunia mulai dari kejuaraan regional, seperti SEA Games hingga kejuaraan dunia, seperti Olimpiade.
 
Saat ini, Indonesia pun memiliki atlet-atlet handalannya, seperti Christopher Rungkat (tenis), Chris John (tinju), Jauhari Johan (atletik). Mereka adalah kebanggan Indonesia saat ini. Namun, Indonesia tidak boleh lengah, regenerasi masih perlu dijalankan karena masa karir atlet yang singkat tidaklah sesuai dengan pembinaan bibit atau calon atlet yang handal.
 
Namun, belakangan ini prestasi olahraga di Indonesia mengalami kemunduran. Hal ini tidak terjadi di satu cabang olahraga, namun beberapa cabang olahraga seperti bulutangkis dan sepakbola.

"Bangkitnya kembali prestasi olahraga Indonesia merupakan tanggungjawab semua pihak, baik itu Pemerintah, swasta, dan masyarakat Indonesia sendiri, serta adanya pembinaan yang berkesinambungan, mulai sejak dini untuk menciptakan atlet-atlet baru," kata kata Johni Asadoma, mantan petinju nasional.
 
"Semua pihak harus menyadari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah, untuk itu perlu peran swasta yang bisa menjadi bapak angkat untuk cabang-cabang olahraga, yang mampu melengkapi sarana dan prasarana, serta fasilitas lainnya," lanjut Johni.
 
Peristiwa yang masih hangat sebagai salah satu bukti kemunduran prestasi bulutangkis adalah pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2011 yang berlangsung di Wembley, London. Indonesia tidak berhasil meraih satu gelar pun pada kejuaraan tersebut sehingga wakil Indonesia tidak dapat berlaga pada final ajang bergengsi dunia tersebut, Yonex BWF World Badminton Championships 2011.
 
Pada Kejuaraan Sepak Bola ASEAN -yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF)-, Indonesia belum pernah merasakan medali emas ditangan. Indonesia hanya berpuas diri menjadi 4 (empat) kali runner-up pada kejuaraan ini, yaitu tahun 2000, 2002, 2004, dan 2010. Jika prestasi olahraga di Indonesia mengalami penurunan, bagaimana dengan antusiasme masyarakat?
 
Melihat situasi dan kondisi saat ini, Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) turut prihatin. YOI merasa perlu ikut berpartisipasi membangun olahraga di Indonesia karena YOI sadar bahwa diperlukan kesadaran pribadi untuk bergerak dan menggerakkan untuk Indonesia Juara. Untuk itu, YOI memfokuskan program kerjanya di beberapa area penting dalam kebangkitan olahraga di Indonesia, yaitu regenerasi, sarana atau fasilitas, atlet berprestasi dan mantan atlet berprestasi namun hidupnya memprihatinkan.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib
Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024