Sumber :
- ANTARA FOTO/Regina Safri
VIVA.co.id
- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengecam aksi penyerbuan terhadap Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI), Samarinda, Sabtu, 21 Maret 2015 dini hari WITA. Imam berharap kasus ini segera dituntaskan pihak kepolisian.
"Saya sangat kecewa dengan kasus ini. Insiden penyerangan bukan hanya memberikan luka kepada atlet secara fisik, tapi juga memberi trauma," kata Imam kepada VIVA.co.id, Senin 23 Maret 2015.
Baca Juga :
Ganas, Arsenal Ngamuk di Kandang Tottenham
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KONI Pusat, E.F Hamidy, mengaku belum mendapat laporan terkait penyerbuan SKOI.
"Saya baru pulang dari Singapura. Baru tahu kabar ini. Tapi, saya akan telepon KONI setempat. Minta mereka menindaklanjuti kasus ini," ujar Hamidy lewat sambungan telepon.
Asrama atlet SKOI diserang puluhan orang berbadan tegap dan berambut cepak, Sabtu dini hari WITA. Akibat penyerangan tersebut, tiga atlet terluka, salah seorang di antaranya, yakni karateka junior, Paulus Renaldy, kondisinya cukup serius.
Paulus dirawat di ruang ICU setelah terluka di dada dan kepala. Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.
Dari keterangan salah seorang pelatih karate, penyerangan tersebut berlangsung saat para atlet tengah tertidur lelap. Suasana berubah gaduh, saat puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepak, tiba-tiba masuk ke asrama usai merusak pintu depan. Dugaan sementara, motif penyerangan adalah salah sasaran. (one)
M Asri Satar/ANTV Samarinda
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya baru pulang dari Singapura. Baru tahu kabar ini. Tapi, saya akan telepon KONI setempat. Minta mereka menindaklanjuti kasus ini," ujar Hamidy lewat sambungan telepon.