ATC di Sirkuit Mandalika Ditunda, Panitia Diminta Gelar Ritual Adat!

Budayawan Sasak Lalu Putria bersama Budayawan Sujiwo Tejo
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Race 1 dan 2 Asia Talent Cup (ATC) yang sedianya digelar hari Minggu kemarin mendadak batal karena kurangnya jumlah marshal.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Ini menjadi kesan buruk terhadap pelaksanaan balapan di Indonesia. Seri final ATC dijadwal ulang digelar berbarengan dengan World Superbike pada 19-21 November 2021.

Bukan kali ini saja polemik terjadi di Sirkuit Mandalika. Jauh sebelumnya juga terjadi masalah seorang Youtuber mengunggah video motor Ducati yang seharusnya tidak boleh dipublikasikan.

Hadiri Pesta Adat Lom Plai, Pj Gubernur Kaltim: Seni Budaya Ini Harus Dilestarikan

Baru-baru ini juga polemik muncul saat banyaknya warga mencari tribun alternatif di luar sirkuit untuk menyaksikan balap.

Panitia Jangan Sepelekan Soal Adat

Upacara POUN di Kelenteng Hiap Thian Kiong Karawang, Mohon Doa Keselamatan dan Lindungi Nasib

Dari rentetan peristiwa tersebut, Tokoh Adat Sasak, Lalu Putria menasehati agar pihak penyelenggara jangan sampai menyepelekan soal adat.

Budayawan Sasak, Lalu Putria

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar

Penyelenggara diminta menggelar ritual adat “Nede Rahayu Ayuning Jagad” atau minta izin kepada Allah SWT untuk keselamatan bumi beserta isinya (jagat raya).

"Kita berdoa supaya perhelatannya sukses digelar. Pembalapnya selamat," ujar Lalu Putria, Senin, 15 November 2021.

Dia mengatakan, gawe beleq atau acara besar seperti WSBK dan balapan lainnya tidak boleh menyepelekan adat dan tradisi masyarakat, meminta pertolongan kepada Tuhan untuk keselamatan.

"Kalau dulu orang buka jalan harus ada ritual keagamaan, ritual adat. Orang tanam padi atau mau tebang pohon saja harus tahu harinya," ucapnya.

Dia meminta agar panitia mendengarkan nasihat para tokoh adat demi kebaikan bersama.

"Saya sebagai orang tua, harapannya panitia tolong jangan sepelekan. Demi keselamatan bersama," ujar tokoh yang dikenal dengan nama Datu Siledendeng ini.

Lalu Putria juga mengatakan tradisi ritual seperti itu akan memiliki manfaat untuk mempromosikan Lombok di mata dunia, sebagai tempat yang memiliki budaya adiluhung (bernilai).

"Itu juga sebagai bagian atraksi pariwisata. Meningkatkan daya saing destinasi dengan memperkenalkan budaya adiluhung kita," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya