Enam Fakta Menarik Sejarah All England

Yonex All England Open 2018
Sumber :
  • REUTERS/Peter Cziborra

VIVA – Salah satu turnamen bulutangkis paling bergengsi, All England digelar pekan ini. All England Open digelar dari 14 hingga 18 Maret 2018 di Arena Birmingham, Inggris.

Kento Momota Announces His Resignation from Badminton

All England 2018 akan memperebutkan total hadiah $1 juta (Rp13,7 miliar). All England sendiri merupakan turnamen ketujuh dalam 2018 BWF World Tour.

Seperti dirangkum VIVA dari berbagai sumber, Kamis 15 Maret 2018, berikut ini sejumlah fakta menarik All England yang telah diselenggarakan sejak tahun 1899.

17 Indonesian Athletes Qualify for the 2024 Paris Olympics

All England dikenal sebagai turnamen bulutangkis tertua di dunia. Pertama kali digelar pada tahun 1899 di Guildford, Inggris.

Perhelatan All England sempat terhenti dari tahun 1915 hingga 1919 (karena Perang Dunia I) dan dari tahun 1940 hingga 1946 (karena Perang Dunia II).

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

 Yonex All England Open 2018

Sejak 1899, ada tujuh stadion yang pernah menggelar turnamen ini. Namun sejak 1994, All England digelar di Arena Birmingham atau yang biasa dikenal juga dengan nama Barclaycard Arena dan National Indoor Arena.

Di edisi pertama (1899), All England hanya memperlombakan tiga kategori: yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Setelah itu, All England juga memasukkan tunggal putra dan tunggal putri.

Pemain tersukses sepanjang sejarah All England masih dipegang atlet asal Inggris, George Alan Thomas yang meraih total 21 gelar juara dari tiga kategori (tunggal putra (4), ganda putra (9) dan ganda campuran (8) 

Legenda Indonesia, Rudy Hartono masuk dalam daftar sembilan pemain tersukses sepanjang sejarah All England dengan raihan 8 gelar juara.

Maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya