- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Kurang dari 10 hari lagi salah satu kejuaraan bulutangkis bergengsi dunia akan dilangsungkan di Kota Nanning, China. Ajang bertajuk Sudirman Cup 2019 ini direncanakan dimulai sejak 19-26 Mei 2019.
Kejuaraan beregu campuran ini bukan ajang biasa, terutama bagi Indonesia. Sebab, RI memiliki andil besar dari terciptanya kejuaraan ini. Apalagi Indonesia merupakan negara pertama yang menguasai Piala Sudirman di taun 1989.
Sayangnya, untuk sementara ini gelar juara itu merupakan yang pertama dan terakhir diraih Indonesia.
Tercatat Piala Sudirman sudah digelar 15 kali. Dan anehnya, cuma 3 negara saja yang berhasil menguasai trofi Piala Sudirman. Yakni, China, Korea Selatan dan Indonesia.
China merupakan negara paling banyak menjuarai Piala Sudirman dengan 10 gelar, Korea Selatan 4 kali juara dan Indonesia baru sekali juara.
Padahal kejuaraan yang digelar dalam dua tahunan diikuti puluhan negara. Di Piala Sudirman 2019 ini saja, tercatat ada 32 negara yang turun tanding.
Dari 15 kali gelaran, Indonesia menjadi negara paling banyak menelan kekalahan di final. Tercatat tim RI telah 6 kali kalah di final.
Namun, dalam 10 tahun terakhir prestasi Indonesia di Piala Sudirman memburuk. Sejak 2009, Indonesia tak pernah lagi lolos ke final. Prestasi terbaiknya cuma lolos ke semifinal di tahun 2009, 2011 dan 2015.
Di Piala Sudirman 2019 ini, peluang Indonesia cukup besar, mengingat kekuatan pebulutangkis Indonesia saat ini sedang baik.
Oleh karena itulah, sangat layaknya jikanya PBSI ditargetkan agar membawa pulang Piala Sudirman ke tanah air. Indonesia harus bisa merebut Piala Sudirman dari juara bertahan Korea Selatan.
Baca: Ngeri, Ini Pasukan Burung Bulutangkis Jepang di Piala Sudirman
