PBSI Pastikan Indonesia Kirim Tim ke Piala Uber 2014

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty
Sumber :
  • badmintonindonesia.org
VIVAnews - Pada akhir 2013, sempat muncul wacana Indonesia tak akan memberangkatkan tim untuk Piala Uber 2014, seiring belum membaiknya prestasi para pebulutangkis putri. Namun, Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, akhirnya memastikan Indonesia akan mengirim ke ajang yang dihelat di New Delhi, India tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, sempat mempertimbangkan untuk "mengistirahatkan" tim Piala Uber. Pasalnya, bulutangkis putri Indonesia, khususnya nomor tunggal putri, tertinggal dari negara-negara lain.

"Para pemain putri Indonesia harus memperbaiki peringkat dulu. Persaingan di 8 besar sangat sulit karena ada China, Korsel, Jepang, India, Thailand, Taiwan dan Denmark. Kemudian Jerman dan Hong Kong  juga tangguh," ujar Rexy saat itu.

"Kalau diturunkan yang muda, dibilang tak ada pengalaman. Tapi, kirim yang senior, dibilang itu-itu aja. Jadi serba salah juga. Kami akan mix and match soal kualitasnya," sambung mantan pebulutangkis yang meraih emas pada Olimpiade 1996 itu.

Dominan Hadapi Duo Denmark, Greysia/Nitya Lolos ke Semifinal
Kendati demikian, hal tersebut akhirnya ditepis oleh Gita, yang ingin memberi kesempatan pada tim putri Indonesia untuk berjuang di ajang Piala Uber. Terlebih, sektor putri, lewat Bellaetrix Manuputty, menjadi salah satu penyumbang medali emas pada SEA Games Myanmar 2013.

Performa Luar Biasa Greysia/Nitya Tumbangkan Pasangan China
"Kami akan kirim, pasti dikirim. Kami ingin memberi kesempatan pada mereka," ujar Gita, ketika berkunjung ke kantor VIVAnews, Rabu 16 Februari 2014.

Kalah Dramatis, Ganda Campuran Indonesia Tunda ke Semifinal
Saat ini, Lindaweni Fanetri merupakan pebulutangkis tunggal putri dengan peringkat terbaik, nomor 18 dunia. Sedangkan pada nomor ganda ada dua pasangan Indonesia di posisi 10 besar, yaitu Pia Zebadiah/Rizki Amelia ada di peringkat 7 dan Nitya Krishinda/Greysia Polii di posisi 10. 

Sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Uber, Indonesia baru meraih tiga gelar pada 1975, 1994, dan 1996. Dan, terakhir kali Indonesia melaju ke final Piala Uber pada 2008 di Jakarta, di mana akhirnya takluk dari China. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya