Lagi, Nadal Dipermalukan Petenis Peringkat Bawah

Dustin Brown dan Rafael Nadal
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id –
Rafael Nadal harus pulang lebih cepat dalam turnamen Grand Slam Wimbledon 2015 ini. Langkah dari petenis asal Spanyol ini harus terhenti oleh petenis peringkat bawah asal Jerman, Dustin Brown.


Dalam pertandingan babak kedua Wimbledon  di Centre Court, All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Nadal benar-benar dipaksa kerja keras oleh Brown. Sayang, petenis peringkat 10 dunia versi ATP ini akhirnya harus menyerah juga dari Brown.


Nadal  takluk dengan skor  5-7, 6-3, 4-6, 4-6 dalam pertandingan yang memakan waktu 2 jam 34 menit.  Peraih 14 gelar
grand slam
ini terlihat kewalahan dalam meladeni petenis nyentrik berambut gimbal tersebut.


"Khususnya di lapangan ini, Anda kadang-kadang bertemu pemain-pemain yang tidak ingin bermain dari garis belakang," kata Nadal, seperti dilansir kantor berita
Reuters
.


"Lawan ini adalah salah satunya. Anda tak boleh membuat kesalahan melawan seorang pemain seperti dia, yang punya servis keras. Servis pertama dan kedua dengan kecepatan yang nyaris sama," lanjutnya.


Dengan hasil ini, Nadal tercatat sudah tak pernah bisa lolos ke perempatfinal Wimbledon dalam empat terakhir. Ironisnya, petenis berusia 29 tahun ini selalu kalah dari petenis non unggulan dan peringkatnya di atas 100.

Federer Absen di Olimpiade Brasil 2016

Pada 2012, Nadal dikalahkan Lukas Rosol yang saat itu menempati peringkat 100. Kemudian, Steve Darcis (135) di babak pertama pada 2013 dan Nick Kyrigios (144) di babak keempat pada 2014, dan terakhir adalah Brown yang saat ini mendiami peringkat ke-102.
Victoria Azarenka Juara Miami Open


Nasib Berbeda Djokovic dan Federer di Miami Open
Sebelumnya Nadal selalu memiliki catatan bagus di Wimbledon, di mana lima kali menembus babak final dan dua di antara keluar sebagai juara pada 2008 dan 2010. Kini, Nadal ingin mengembalikan level permainannya kembali.

"Saya tak tahu apakah saya akan kembali ke level tahun 2008 atau 2010 atau 2007 atau 2006 atau 2011. Motivasi saya adalah berusaha kembali ke level itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya