Australian Open Superseries 2016

Jungkalkan Juara Dunia, Ini Jurus Rahasia Anthony Ginting

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting.
Sumber :
  • Badmintonindonesia.org

VIVA.co.id – Kemenangan tunggal putra muda pelatnas, Anthony Sinisuka Ginting atas juara dunia 2015, Chen Long, menjadi sebuah pencapaian luar biasa bagi skuat Merah Putih. Bertarung memperebutkan tiket semifinal Australian Open Superseries, Anthony menang straight game, 21-14 dan 21-17, Jumat 10 Juni 2016 di arena Sydney Olympic Park Center, Australia.

Jagoan India Babak Belur di Tangan Anthony Ginting

(Baca juga: Luar Biasa, Anthony ke Semifinal Usai Sikat Chen Long)

Dalam waktu 43 menit, pemuda 19 tahun ini berhasil menguasai jalannya laga dan memaksa Chen Long mengikuti pola permainannya untuk memetik kemenangan.Pemain binaan klub SGS PLN Bandung ini pun akhirnya mampu menghempaskan perlawanan tunggal andalan China itu.

Australia Open 2019: Praveen/Melati Singkirkan Duet Taiwan

“Pastinya senang bisa menang hari ini. Bukan hanya karena bisa mengalahkan Chen Long, tapi karena saya juga bisa memberikan penampilan yang lebih baik dari kemarin. Hari ini saya main lebih tenang dan jarang mati sendiri," ujar Anthony dikutip dari situs PBSI.

“Secara jangkauan langkah dan postur saya masih kalah dari Chen Long. Jadi mau enggak mau saya harus banyak bola-bola depan. Saya kemudian menyerang pas ada kesempatan. Sekali-sekali saya coba angkat bola, tapi saya harus siap lagi,” tuturnya.

Praveen/Melati Gilas Wakil Jepang di Babak 32 Besar Australia Open 201

Laga ini merupakan duel perdana kedua pemain. Chen Long memang terlihat tampil di bawah performa terbaiknya. Banyak pukulan dan penempatan shuttlecock yang tak akurat, seolah membuat pemain peringkat dua dunia itu tertekan sejak awal permainan.

"Chen Long juga mungkin tidak dalam top performanya. Di Piala Thomas penampilannya tak begitu bagus, di Indonesia Open juga tidak main. Jadi, saya lihat ini merupakan kesempatan saya, jangan disia-siakan,” ujar Anthony.

Di sisi lain, Chen Long mengaku cukup disulitkan oleh pergerakan Anthony. Ia juga memuji penampilan pemain muda Indonesia itu yang kian menonjol serta percaya diri.

“Pertandingan hari ini berlangsung dengan cepat. Anthony bermain dengan sangat cepat, pergerakannya terlihat sangat cepat. Apalagi saya saat ini belum pulih sepenuhnya. Anthony juga tampil tanpa beban melawan saya,” ucap pemain bertinggi 187 cm itu.

Di babak semifinal, Anthony akan bersua Jeon Hyeok-jin (Korea Selatan) yang meraih kemenangan walkover atas tunggal Hong Kong, Hu Yun.

Sementara itu, dari sektor ganda putra, Indonesia mampu memastikan tiga wakilnya di semifinal, usai pasangan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro menjungkalkan keperkasaan duet lawas Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong yang di 16 besar menyingkirkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Berry/Rian dengan kepercayaan diri tinggi terbukti mampu menjinakkan perlawanan Koo/Tan cukup dengan dua gim, 21-18 dan 21-18. Di semifinal, Berry/Rian melawan rekannya sesama pelatnas, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Sementara itu, wakil ganda putra lainnya, Marcus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan meladeni ganda China, Liu Cheng/Zheng Siwei, Sabtu 11 Juni 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya