- proprofs.com
VIVA.co.id – Sejumlah pengurus kota/kabupaten Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Sumatera Utara (Sumut) menolak pembekuan Pengprov PBSI Sumut oleh Ketua Umum PB PBSI, Wiranto. Hal itu karena Pengprov Sumut menyelenggarakan Muskotlub PBSI Medan yang dianggap bertentangan dengan AD/ART.
Tim investigasi PP PBSI menyimpulkan, Muskotlub Medan tidak sah karena tidak memenuhi syarat, alasan dan prosedur. Pengprov Sumut tetap nekat mendukung adanya Muskotlub Medan dan bahkan melantik kepengurusan baru.
Mereka yang menolak adalah pengkot/pengkab Deli Serdang, Simalungun, Pematangsiantar, Tapanuli Utara, Sibolga, Labuhan Batu, Pakpak Bharat, Padanglawas Selatan dan Padangsidempuan.
Selain itu, masih ada Batu Bara, Tebingtinggi, Langkat, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Labura, Madina, Gunung Sitoli, dan Medan.
“Kami berharap SK itu dicabut karena membuat pembinaan bulu tangkis di Sumatera Utara berhenti. Saat ini, kami semua saling curiga,” ujar ketua PBSI Deli Serdang Datuk Selamat Fery dalam rilisnya.
Berbagai upaya pun telah dilakukan. Yaitu dengan mendatangi kantor PBSI di Cipayung, Jakarta. Kemudian mereka juga bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman agar membatalkan SK pembekuan itu.
Fery berharap, semua orang mulai di tingkat pusat hingga daerah bersabar dengan kepengurusan PBSI Sumut di bawah kendali Johannes IW. Sebab kepengurusan Johannes akan berakhir tahun depan.
“Kepengurusan ini hanya sampai 2018, jadi tinggal sebentar lagi. Biarkan kepengurusan Pak Johannes mengabdikan diri sampai selesai,” tambah Fery.