Panji Gumilang: Mereka yang Menolak Israel Itu Keras Kepala

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang
Sumber :
  • YouTube

Jakarta – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat Panji Gumilang sarankan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Menurutnya, jika tidak melakukan hal tersebut Indonesia akan selalu tertinggal.

Pengemudi Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Kesal karena Israel Tutup Perbatasan

“Mereka yang menolak Israel itu keras kepala tanpa menggunakan isi kepala. Sebab sangat lucu, di zaman seperti sekarang, ada negara besar tidak mengakui negara sebagai pusat perkembangan dunia,” ujar Panji gumilang dilansir dari YouTube Suara Tapian TV, Rabu, 14 Juni 2023.

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang

Photo :
  • YouTube
Galangan Kapal Panji Gumilang Masih Disegel, Alvin Lim Kritik Pemkab Indramayu

Panji menjelaskan, pusat perkembangan dunia yang dimaksud adalah Israel. Menurutnya, negara tersaebut adalah central, sehingga untuk bisa bersaing dengan negara-negara maju, Indonesia perlu membangun hubungan diplomatik degan Israel.

Yerusalem itu central, dari bacaan agama-agama yang ada, baik Yahudi, Nasrani, Islam, semua arahnya ke Yerusalem, jadi harus ditempuh (hubungan diplomatik). Itu (Israel) pusatnya, bukan Amerika, bukan Inggris tapi Yerusalem,” ucap Panji Gumilang

Pimpinan Ponpes di Lombok Diduga Setubuhi 5 Santriwati, Tuduh Jin Pelakunya

“Geger di Yerusalem, maka geger juga dunia,” sambungnya

Lebih lanjut, terkait hal itu, Panji Gumilang mengaku sedih, pasalnya sampai saat ini Indonesia masih belum membuka hubungan diplomatik dengan Israel hanya karena menganggap negara tersebut sebagai negara penjajah.

“Amerika yang membombardir kemana-mana tidak pernah ada yang mengatakan penjajah, malah tambah dekat. Prancis yang sampai hari ini punya jajahan, kita dekat,” tutur Panji

Panji menegaskan, apabila dirinya diberi kesempatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, maka dia akan menjalankan kerjasama itu.

“Kalau saya ada kesempatan, maka saya akan bicara dengan Israel, walaupun tidak mewakili indonesia, ini mewakili pribadi. Setidaknya, kalau tidak negara atau pemerintah, ya orang-orang harus berani bersuara,” kata dia

Terakhir, pria 76 tahun itu menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki aturan yang tertuang dalam undang-undang 1945. Menurutnya aturan yang tertulis sudah cukup jelas sehingga tidak ada cela untuk tidak menjalin kerjasama dengan negara manapun.

“Tidak ada satu titikpun yang memberikan batasan untuk tidak berhubungan dengan negara manapun. Tidak ada di situ membatasi, harus berhubungan dengan negara yang bertuhan atau larangan untuk berhubungan dengan negara yang tidak memiliki dasar ketuhanan,” pungkasnya

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang

Photo :
  • YouTube
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya