Panji Gumilang Ungkap Dana Operasional Al Zaytun Per Tahun Rp 120 Miliar, Dari Sini Dapatnya

Panji Gumilang saat khutbah salat Idul Adha 1444 H di Al Zaytun
Sumber :
  • YouTube

Jakarta – Panji Gumilang mengungkap dalam satu tahun Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun membutuhkan sebesar Rp120 miliar untuk dana operasional. Dia menyebut dana tersebut didapat dari banyak sumber pemasukan.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

“Saya ini bekerja keras, saya tidak sendiri, saya bersama banyak kawan,” ujar Panji Gumilang saat menceritakan dari mana mendapat dana sebesar itu, dilansir dari TikTok Heri Patoeng, Jumat, 30 Juni 2023.

Kendati demikian, Panji Gumilang nggan menyebut identitas kawan yang menjadi donatur Pesantren Al Zaytun. Selain itu, dia menyinggung eksistensi Ponpes yang berlokasi di Indramayu itu juga dijaga dengan berbagai terobosan.

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang tiba di Gedung Sate Bandung

Photo :
  • Adi Suparman (Bandung)

Dia memberi contoh, Al Zaytun menjual beras. Dalam setahun mereka dapat menghasilkan tiga kali lipat dari yang dibutuhkan internal ponpes.  “Satu kami makan, dua kami lepas (jual). Yang membeli anggota koperasi dan umum, pasar,” kata dia

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Ini Kata Polri

Selain itu dalam penerimaan santri baru, setiap tahunnya Panji Gumilang menargetkan 750 santri agar kebutuhan operasional Al Zaytun tetap stabil. Sebab, dana dari penerimaan santri baru sangat besar.

“Dana yang harus masuk per orang 3.500 dolar AS (Rp53 juta). Kali sekian. Dibayar di depan. Walaupun uang ini tidak bisa mencukupinya untuk satu tahun. Tapi kami, pengusaha ini, berdikari, putar (uang). Kalau usaha itu kan mesti ada untung. Dari sini aja Rp39 miliar,” sebut Panji

Kemudian, dia juga menyebut AL Zaytun mendapat kucuran dana BOS dari Kementerian Agama. Tak tanggung-tanggung, mereka menerima dana BOS per tahun mencapai Rp4 miliar. hal ini dikarenakan jumlah santri melebihi 5 ribu orang.

"Kami sudah menerima Rp 55 miliar selama 15 tahun. Kalau kita tidak pandai-pandai, mengandalkan BOS terus (2,74 persen dari total kebutuhan), bangkrut. Keperluan setahun hampir Rp120 miliar,” kata Panji Gumilang

Meski telah mendapat banyak pemasukan, Panji mengaku dana penerimaan santri baru dan BOS masih belum cukup untuk menutup semua dana operasional pondok. Dia mengklaim memiliki berbagai terobosan untuk mencari dana.

"Itulah ekonomi. Mencari ikan, menanam padi, dan lain-lain. Kalau orang mengkalkulasi, memang pikirannya kecil. Jangan nanam sehektar, kalau memberikan dana untuk pendidikan, nanam 800 ha, kalau ada gagalnya, separuh dapat," ujarnya.

Disinggung bahwa ada NII di balik pendanaan Al Zaytun, Panji Gumilang tegas membantahnya. Menurutnya dia pantang menerima pendanaan dari pihak eksternal.

"Bung Karno dulu mengatakan, kalau kita sudah merdeka, jangan kita memanggil investor asing dan menanam modal di tanah kita. Lebih baik kita berutang dan kita bayar. Asyik. Kita mandiri. Saya pegang. Jadi mazhab bukan agama, tapi cara Bung Karno," pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya