Geger 18 Sipir Wanita Tersandung Skandal Seks dengan Napi

Ilustrasi tahanan
Sumber :
  • Shafaqna

Inggris – Krisis staf melanda penjara terbesar Inggris, HMP Berwyn. Total 18 sipir wanita telah dipecat setelah terlibat skandal seks dengan narapidana (napi) pria. Pembangunan HMP Berwyn di Wrexham telah menelan biaya £212 juta atau setara dengan Rp 3,4 Triliusn dan dibuka untuk tahanan pada tahun 2016. 

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Namun sejak itu, situs tahanan tersebut justru menjadi lokasi skandal seks dan narkoba, serta dikritik karena kebijakan liberalnya. 

Ilustrasi seorang pria masuk penjara

Photo :
Produksi Tembakau Sintetis, Remaja di Tangerang Ditangkap Polisi

Dilansir dari sebuah laporan The Mirror, Rabu, 6 September 2023, mengungkap bagaimana 18 staf wanita di penjara tersebut dipecat karena skandal memalukan, termasuk berhubungan seks dengan napi pria.

Angka rekor tersebut, yang terungkap dalam permintaan Kebebasan Informasi, muncul setelah tiga dari sipir wanita tersebut diadili karena hubungan asmara terlarang. Hubungan tersebut terjadi selama enam tahun terakhir di penjara yang dikelola swasta di Wrexham, North Wales. 

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Jennifer Gavan termasuk di antara para sipir yang terlibat skandal. Dia menerima £150 untuk menyelundupkan ponsel ke sel napi kasus perampokan; Alex Coxon. Keduanya kemudian ketahuan bertukar foto cabul melalui WhatsApp. Gavan mengaku bersalah atas pelanggaran dan dijatuhi hukuman delapan bulan penjara. 

Sipir wanita lainnya; Emily Watson dan Ayshea Gunn, juga dikurung setelah berselingkuh dengan napi. Watson terlibat hubungan seksual dengan napi pengedar narkoba John McGee, yang menjalani hukuman delapan tahun karena menyebabkan kematian lantaran mengemudi yang berbahaya. 

Sedangkan Gunn berhubungan dengan napi kasus perampokan bersenjata; Khuram Razaq, dan bertukar foto dan video yang “sangat seksual”.

 Laporan terbaru dari Dewan Pengawas Independen mengungkapkan bahwa berkurangnya jumlah staf pendukung perempuan di penjara telah menjadi “faktor destabilisasi terbesar” dalam menjalankan penjara. 

Ilustrasi penjara

Photo :
  • http://www.talkmen.com

Penelitian baru ini hanya mengamati periode dari Maret 2022 hingga Februari 2023, namun menemukan bahwa staf yang tidak berpengalaman di penjara Kategori B dan C, serta kekurangan staf secara umum, “berdampak buruk” pada pengoperasian penjara sejak akhir pandemi Covid-19 2023. 

Juru bicara Asosiasi Petugas Penjara mengatakan kepada The Sun: “Di Berwyn, staf di sana yang hanya bertugas selama tiga atau empat bulan telah mengajar staf baru. Ketika Anda memasukkan staf muda dan mereka bercampur dengan tahanan berpengalaman-–banyak dari mereka kaya."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya