Profil Bernardino Moningka Vega, Dirut AdaKami Viral Patok Biaya Layanan Hampir 100 Persen

Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega (Dino)
Sumber :
  • Twitter

Jakarta – Perusahaan pinjaman online (pinjol) AdaKami tengah jadi sorotan di media sosial. Mereka diduga menerapkan praktek nakal mulai dari mengenakan biaya layanan hampir 100 persen sampai intimidasi saat menagih debitur.

Tiga BUMN Ini Kolaborasi Perluas Layanan Pengujian Berstandar Internasional

Pembahasan ini sedang menjadi topik hangat di Twitter. Sampai seorang warganet mengungkap bahwa ada kasus debitur nekat mengakhiri hidup lantaran tak kuat dengan teror dari para desk collection AdaKami.

Lalu beberapa warganet lain mengaku sampai diteror dengan orderan fiktif melalui aplikasi ojek online oleh desk collection AdaKami. Menyangkut hal ini banyak pihak mendesak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ambil sikap.

Perkuat Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng Asosiasi Profesi

Lantas, siapa nama yang ada di belakang AdaKami?

Perlindungan Konsumen Punya Dampak Positif ke Kinerja Keuangan Bank, Begini Penjelasannya

Sebagai informasi AdaKami merupakan perusahaan finance technology (fintech) P2P lending yang menyediakan pinjaman online. AdaKami berdiri di bawah bendera PT Pembiayaan Digital Indonesia yang sudah ada sejak 2018.

Dalam izin usahanya AdaKami telah mengantongi izin OJK dan terdaftar di Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI). 

Jika berbicara menyangkut perusahaan ini tentu tidak bisa lepas dari sosok besar yang ada di belakangnya yakni Bernardino Moningka Vega selaku Direktur Utama (Dirut) sekaligus pendiri AdaKami.

Berdasarkan penelusuran VIVA, Selasa, 19 September 2023, pria yang akrab disapa Dino itu tercatat pernah meraih gelar sarjana Teknik Sipil dari University of Southern California dan meraih gelar MBA dari Providence College, Amerika.

Lebih lanjut, dalam dunia bisnis namanya kami anggap sudah sangat mentereng. Terbukti ia sempat menduduki beberapa posisi penting di sejumlah perusahaan swasta dan BUMN.

Pinjol Adakami Disebut Bebankan Biaya Layanan Hampir 100 Persen ke Debitur

Photo :
  • Twitter

Dino diduga pernah menjabat sebagai komisaris di PT Bahana TCW Investment Management anak perusahaan BUMN pada tahun 2004 hingga 2008.

Pria kelahiran 1962 ini juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Hubungan Internasional. Lalu menjadi Ketua Bidang Asia & Pasifik di KADIN tahun 2015.

Lalu, Dino pernah menduduki posisi Direktur Utama di PT Pembangkit Energi Mandiri pada 2015 sampai sekarang. 

Kemudian  menjabat Direktur Utama di PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) di tahun 2018 sampai sekarang.

Beliau juga sempat menjabat sebagai anggota dewan di PT Era Graha Realty Tbk sejak 2019 sampai sekarang.

Dalam karir sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Humpuss Patragas, Direktur Pengembangan Bisnis PT Humpuss, Direktur di PT Korpindo Konsultansi dan Direktur di PT HUMPUSS Karbometil Selulosa.

Biaya Layanan hampir 100 persen

Sebelumnya, sebuah unggahan di media sosial mengungkapkan ada praktek nakal yang diduga dilakukan AdaKami. Hal itu dianggap dapat merugikan debitur. Pasalnya, AdaKami disebut mengenakan biaya layanan hingga hampir mencapai 100 persen dari pokok pinjaman.

Hal ini jadi sorotan setelah dibagikan akun Twitter @PartaiSocmed, Selasa 19 September 2023.

Dalam tangkap layar yang diunggah akun itu, terlihat detail rincian pinjaman seorang debitur AdaKami. Tampak nominal jumlah pinjaman atau pokok pinjamannya sebesar Rp3.700.000.

Selanjutnya terdapat potongan biaya layanan sebesar Rp3.420.018, lalu bunga pinjaman sebesar Rp187.460, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp159.178.

“Ini apa2an @ojkindonesia? Bunga mencekik dgn istilah biaya layanan yg hampir 100% dari pinjaman pokoknya. Apakah praktek2 culas begini diizinkan oleh OJK? Adakami di bawah pengawasan OJK kan? Apanya yg kalian awasi, setoran anggotanya saja?” tulis akun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya