Sudah 9 Hari, Tiga WNI yang Jadi Relawan MER-C di Gaza Hilang Kontak

Relawan MER-C Indonesia Mencium Wangi dari Jenazah Warga Gaza Palestina
Sumber :
  • Twitter: @mercindonesia

Palestina – Dr Sarbini Abdul Murad, ketua Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dari Indonesia, yang membantu mendanai pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, telah meminta Israel untuk menarik pasukannya dari sekitar rumah sakit tersebut.

Prabowo Suarakan Solidaritas untuk Palestina, Soroti Standar Ganda Negara Barat

Berbicara kepada Al Jazeera dari Jakarta, Dr Sarbini mengatakan bahwa dia mengetahui laporan bahwa pasukan Israel mengepung rumah sakit dan membombardir daerah sekitarnya. Ia menyebut bahwa serangan Israel itu sangat tidak manusiawi

“Ini merupakan serangan tidak manusiawi yang patut dikutuk karena ini tempat yang harus dilindungi. Kami meminta Israel untuk tidak mengubah rumah sakit menjadi zona perang,” kata Dr Sarbini Abdul Murad tersebut. 

Imbas Gempa Garut, Rumah Warga hingga Rumah Sakit Rusak

Relawan MER-C Indonesia Mencium Wangi dari Jenazah Warga Gaza Palestina

Photo :
  • Twitter: @mercindonesia

“Kami meminta Israel menarik pasukannya dari sekitar Rumah Sakit Indonesia agar bisa menjadi tempat yang aman bagi warga yang mencari bantuan medis,” tambhanya. 

Menteri Kontroversial Israel Kecelakaan, Mobilnya Terbalik Usai Terobos Lampu Merah

Dr Sarbini mengatakan MER-C saat ini memiliki tiga relawan medis dari Indonesia, Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanjabil Al Ayubi. Ketiganya bermarkas dan bekerja di rumah sakit Indonesia yang berada di wilayah utara Jalur Gaza. 

Namun, MER-C saat ini kehilangan kontak dan tidak dapat menghubungi mereka selama sembilan hari terakhir karena komunikasi terputus di Jalur Gaza. Ketua MER-C itu sangat khawatir dengan keselamatan mereka bertiga karena RS Indonesia dikepung Israel. 

Arsip - Sebanyak 19 sukarelawan MER-C Indonesia, Selasa, 29 September 2020, saat berada di pintu perbatasan Gaza-Palestina dan Mesir untuk selanjutnya kembali ke Jakarta, setelah 1,5 tahun bekerja untuk pembangunan fisik tahap dua RS Indonesia di Gaza.

Photo :
  • ANTARA

Pada hari Jumat, MER-C mengadakan acara doa bersama dengan para pekerja medis di seluruh Indonesia untuk rumah sakit dan petugas medis di lapangan serta menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya genosida di Gaza.

Sebelum itu, pada awal November lalu saat Israel sedang menyerang Gaza, ketiga WNI relawan dari MER-C tersebut memilih untuk tetap tinggal di zana. Mereka enggan dievakuasi oleh pemerintah Indonesia karena mau membantu warga sipil Palestina. 

"Kami dan dua relawan MER-C lainnya memutuskan untuk tidak evakuasi karena Insya Allah kami akan terus bantu mensuplai makanan serta obat-obatan untuk warga Gaza terkhusus di Rumah Sakit Indonesia," ucapnya. 

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya