Guru di Jepang Mengundurkan Diri Pasca Heboh Skandal Seks di Sekolah

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • VIVAnews/ Faddy Ravydera

Nagoya – Seorang guru laki-laki berusia 40-an mengundurkan diri setelah seorang rekan guru perempuan berusia 20-an melaporkan kepada pihak berwenang bahwa mereka melakukan hubungan seksual di sekolah dasar negeri di kota Jepang tengah, dari tahun 2019 dan 2021.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Dikutip dari Mainichi Shimbun, Rabu 17 Januari 2024, menurut laporan guru perempuan di sekolah dasar kota Nagoya itu, keduanya menjadi wali kelas enam pada bulan April 2019. Pelaku yang saat itu sudah menikah, dilaporkan menyukai korban yang saat itu masih lajang. 

Sejak bulan Juli 2019 hingga guru laki-laki tersebut dipindahkan ke sekolah lain pada musim semi tahun 2021, ia dituduh biasa menyentuh payudara dan pantat guru perempuan tersebut di dalam lingkungan sekolah.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Tidak hanya itu, pelaku juga dilaporkan kerap memaksa melakukan hubungan seksual dengan korban di toilet siswa laki-laki. Pelaku juga berulang kali meminta foto mesum dari korban, seperti foto telanjang dan foto pakaian dalam.

Dalam laporannya, korban menjelaskan, "Saya tidak bisa menolak permintaan pelaku karena saya takut jika saya menolaknya, dia akan berhenti membantu saya, sehingga menyebabkan masa depan pekerjaan saya terganggu." 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Korban menjelaskan bahwa dia menahan diri untuk mengungkapkan tentang hal ini dalam waktu yang lama karena kekhawatiran pelaku akan melakukan pembalasan, bahkan setelah pemindahan pelaku ke sekolah lain.

Depresi

Photo :
  • Pinkvilla

Korban pun mendesak pihak sekolah dasar untuk melaporkan kejadian tersebut ke dewan pendidikan setempat dan mempertimbangkan tindakan disipliner terhadap pelaku.

Pelaku Bantah Tuduhan

Menurut sumber, pada bulan Desember 2022, sebelum tuduhan korban itu mencuat, pelaku yang menjabat sebagai kepala urusan akademik di sekolah dasar yang berbeda, sudah mengaku ke kepala sekolah tentang perselingkuhannya dengan korban dan pertukaran gambar mesum. 

Ketika kepala sekolah menanyakan soal aktifitas seksual kepada pelaku, dia mengakuinya dan mengatakan tidak menyadari bahwa korban merasa tertekan saat melakukan hubungan seksual.

Dewan pendidikan kota mewawancarai keduanya pada bulan Maret 2023. Namun, pelaku menolak untuk menanggapi secara langsung penyelidikan dewan pendidikan, dan menunjuk seorang pengacara sebagai wakilnya. 

Meskipun mengakui adanya hubungan di luar nikah dan permintaan gambar mesum dari korban, pelaku dikabarkan membantah melakukan hubungan seksual di area sekolah.

Ilustrasi bangku kelas

Photo :
  • unsplash.com

Setelah itu, pelaku mengajukan surat pengunduran dirinya dan pembayaran uang kepada korban. Selain itu, dia juga menolak menjawab pertanyaan lebih lanjut dari dewan pendidikan dan membantah informasi yang telah diungkapkan korban kepada mereka. 

Korban pada akhirnya menyetujui tawaran sang pelaku dan kesepakatan dicapai pada Mei 2023. Pelaku masih bekerja sebagai guru hingga resmi mengundurkan diri akhir September 2023. Sementara korban saat ini tetap bekerja sebagai guru.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya