Ibu Ini Curhat Ditipu Oknum Polisi: Cita-cita Anak Pupus, Uang Rp250 Juta Melayang

Ibu Ini Curhat Ditipu Oknum Polisi
Sumber :
  • X: report.id

Tapanuli – Seorang ibu rumah tangga, Rawani Siregar (41) asal Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan dikabarkan menjadi korban penipuan yang dilakukan oknum anggota polisi dari Polda Sumut.

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Dilihat melalui unggahan video akun X @report.id, Rawani Siregar meminta tolong kepada Kapolri dan Kapolda Sumut untuk menangkap terduga pelaku.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Dalam narasi unggahan, Rawani Siregar disebut telah menyerahkan uang Rp250 juta kepada oknum polisi tersebut agar anaknya dapat lolos sebagai anggota polri.

“Kepada Bapak Kapolda Sumatera Utara dan Kapolri, saya Rawani Siregar meminta keadilan karena saya sudah ditipu anggota bapak yang telah menjanjikan anak saya bisa masuk anggota Polri, namun nyatanya saya ditipu,” ucapnya dilihat Selasa, 27 Februari 2024.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

“Saya sudah memberikan uang ratusan juta tapi dia tidak terhubung (tidak ada kabar) sampai sekarang, tolong bantu saya agar menindaklanjuti laporan saya di SPKT Polda Sumut,” sambungnya.

Rawani mengaku cukup terpukul atas kejadian yang menimpa dirinya. Pasalnya, kata dia, uang sebanyak itu telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dari hasil jualan tempe-tahu di pinggir jalan demi mewujudkan cita-cita sang anak.

Informasi dihimpun VIVA, laporan Rawani telah tercatat di SPKT Polda Sumut dalam nomor STTLP/B/161/II/2024/SPKT POLDA SUMUT.

Riswani dalam laporannya menyebutkan, pada 2022 mengenal terlapor Bripka AT karena membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk seleksi anggota Polri. Riswani kemudian memasukkan anaknya untuk mengikuti bimbel tersebut.

Setahun berikutnya, Maret 2023, terlapor meminta uang sebesar Rp100 juta kepada korban karena ada pendaftaran masuk anggota Polri, lalu terlapor kembali meminta uang sebesar Rp150 juta dengan alasan agar sang anak lolos sebagai anggota Polri.

Namun, ketika sang anak mendaftar tes polisi, ia dinyatakan gagal dalam seleksi tinggi badan.

“Tolong perintahkan anggota bapak agar mencari dan menangkap dia untuk pertanggung jawabkan semua yang saya sudah berikan kepada dia. Tolong bantu saya pak, saya tidak tahu mau bilang ke siapa lagi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya