Nasdem: Terlalu Dini Pasangkan Bima Arya dengan Ridwan Kamil

Bima Arya Sugiarto saat deklarasi jadi calon Wali Kota Bogor
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVA.co.id – Partai Nasdem menanggapi dingin manuver PAN yang menawarkan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk jadi calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat. Kebijakan politik tersebut dinilai terlalu pragmatis.

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa menekankan tawaran soal Bima Arya tersebut belum pantas.

"Saya apresiasi, tapi jangan dulu. Pragmatis kalau begitu. Cara mau bergabung bukan seperti itu," kata Saan di Bandung, Jawa Barat, Kamis 24 Agustus 2017.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

Menurut dia, Nasdem sebagai partai pengusung Ridwan Kamil membuka peluang kepada partai lain untuk berkoalisi dengan syarat persamaan sikap politik untuk Jawa Barat. Bukan mengajukan figur pendamping secara dini seperti yang dilakukan PAN.

"Enggak ada masalah kalau mau gabung, asal bukan patokannya, syarat Bima Arya sebagai pendamping," tuturnya.

Masuk Bursa Cagub Jateng 2024, Irjen Ahmad Luthfi: Saya Masih Dinas

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menjelaskan, hasil Rakernas belum mengerucut dukungan ke arah Deddy Mizwar atau Ridwan Kamil.

"Deddy Mizwar memang tidak bicara soal kader PAN, Ridwan Kamil sudah menyampaikan terbuka akan mengajak Bima Arya," ujar Zulkifli di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 22 Agustus 2017.

Alasan PAN karena melihat sikap Ridwan Kamil yang mengajak Bima Arya untuk ikut mendampingi di Pilgub Jabar. PAN memprioritaskan Bima untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.

"Saya sudah tanya ke Bima Arya, minta waktu dua hari untuk memberikan jawaban apakah jadi calon wakil gubernur ataukah terus menjadi wali kota," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya