Enam Orang Rasakan Susahnya Jadi Mourinho

Jose Mourinho (kanan) memberikan kejutan kepada fans di AS
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA.co.id – Bagi pecinta sepakbola, tentu sudah menjadi pemandangan biasa jika melihat seorang manajer tim berada dalam sebuah konferensi pers dan diserbu pertanyaan jadi awak media. Tapi pernah kah terlintas, "Bagaimana rasanya jadi mereka?".

Legenda Manchester United Ikut Buka Suara Soal Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Disebut Sukses

Sensasi itu yang ingin diberikan oleh Jose Mourinho. Manajer pelatih Manchester United tersebut menjadi brand ambassador sebuah permainan "Top Eleven". Game ini membuat Anda bisa menjadi manajer yang mengatur sebuah tim sepakbola.

Di sela-sela rangkaian tur pramusim Setan Merah, Mou (sapaan Mourinho) diundang oleh pihak Top Eleven untuk memberikan kejutan kepada mereka, penggila permainan tersebut. 

Termasuk Zinedine Zidane, Ini 5 Pelatih Pengganti Erik Ten Hag di Manchester United

Enam orang beruntung tersebut diminta duduk di sebuah tempat layaknya seorang manajer melakukan konferensi pers. Mereka menggunakan alat virtual canggih.

Dengan alat tersebut, akan terlihat seolah-olah di depan mereka ada sekumpulan wartawan yang melempar pertanyaan. Dan tugas 6 orang yan beruntung itu adalah menjawab layaknya manajer tim sepakbola sungguhan seperti Mourinho.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

Alangkah terkejutnya mereka setelah melepas alat simulasi tersebut, di depan mereka sudah ada Mourinho. Beragam reaksi dan ekspresi terlihat di wajah mereka.

Melihat dirinya "diduplikasi", Mourinho tersenyum dan bahkan tak canggung memberikan pujian. "Anda terlihat percaya diri menjawab pertanyaan. Lebih baik dari saya. Anda bisa tertawa, tetap mengendalikan suasana, dan kuat dalam beropini. Sikap berkelas. Mungkin saya membutuhkan Anda untuk melatih saya berbicara," puji Mourinho kepada salah satu orang yang diundang Top Eleven, seperti dikutip Daily Mail.

Mendapat pengalaman seperti ini, salah satu di antara mereka mengatakan "Saya seperti dibawa ke dunia maya, yang jelas bukan dunia nyata. Tapi tetap saya merasakan tekanan seolah-olah saya berada di konferensi pers sesungguhnya. Saya memiliki respek yang lebih untuk para manajer seperti Mourinho".

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya