- pixabay/janeb13
VIVA.co.id – Ketika tengah berada di kolam renang dan tak tahan ingin buang air kecil, beberapa orang seringkali akhirnya membuang urinenya di kolam renang. Tapi pernahkah terpikirkan oleh Anda, berapa kadar urine yang tekandung dalam kolam renang?
Baru-baru ini, sebuah penelitian di Kanada melakukan deteksi urine di kolam renang dengan mengidentifikasi kandungan pemanis buatan yang disebut kalium asesulfam (ACE), yang ditemukan dalam berbagai macam produk konsumen.
Tubuh manusia tidak memecah kalium asesulfam, sehingga itu diekskresikan dalam urine tetapi tetap terdeteksi dalam badan air, bahkan pada berbagai tingkat pH dan suhu, menurut Environmental Science & Technology Letters.
Dilansir Huffington Post, peneliti memonitor dua kolam renang umum selama tiga minggu untuk mengetahui kandungan ACE. Satu kolam renang berisi 110 ribu galon air, sementara yang lain 220 ribu galon air.
Berdasarkan pengukuran ACE, peneliti memperkirakan bahwa selama periode 3 minggu, perenang melepaskan 7.92 galon urine ke dalam kolam yang lebih kecil, dan hampir 20 galon ke dalam satu lebih besar.
Selain itu, tim menganalisis 250 sampel dari 31 kolam lain dan bak air panas, dan menemukan bahwa tingkat ACE naik ke 570 kali lebih besar dari jumlah urine ditemukan dalam air keran.
Berdasarkan penelitian, urine mengandung senyawa nitrogen seperti urea, amonia, asam amino dan kreatinin. Bahan-bahan ini dapat bereaksi dengan desinfektan dan menyebabkan iritasi mata dan pernapasan.
Menurut para peneliti, orang-orang seperti perenang profesional dan pekerja kolam renang telah melaporkan terkena asam yang dikaitkan dengan lama mereka menghabiskan waktu di kolam renang.
Saat ini, tidak ada cara untuk menguji urine di kolam. Mahasiswa pascasarjana Lindsay Blackstock di University of Alberta, kepala peneliti dalam studi tersebut, menunjukkan pendidikan umum meningkat mengenai praktik kebersihan renang yang sesuai.
"Kami menyarankan semua pengguna kolam renang harus bilas produk perawatan pribadi di kamar mandi yang disediakan sebelum memasuki kolam renang umum," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyarankan bahwa siapa saja pengguna kolam renang harusnya menggunakan toilet jika ingin buang air kecil. (ase)