Bom Surabaya, Menkes: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan

Korban ledakan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya
Sumber :
  • Anadolu Agency/Gandhi Wasono

VIVA – Menkes Nila F. Moeloek menyampaikan duka cita atas kejadian teror bom di Surabaya yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Sebagaimana diketahui, minggu pagi kemarin, 13 Mei 2018 terjadi ledakan bom berturut-turut di tiga gereja di Surabaya.

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

Rentetan teror bom terjadi sejak pukul 06.00 hingga 08.00 di Gereja St. Maria Tak Bercelah di jalan Ngagel Madya, GKI Diponegoro di jalan Diponegoro, dan GKI Wonokromo Gereja di jalan Arjuno. Menanggapi hal ini, Menkes Nila mengatakan pemerintah akan menanggung biaya pengobatan pada para korban.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Tidak ada alasan yang dapat dibenarkan dengan peristiwa pemboman yang mengakibatkan korban jiwa dan luka. Bagi para korban Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan luka dan perawatan atas kejadian ini,” ungkapnya, dikutip dari rilis Kemenkes RI, Senin 14 Mei 2018.

Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

Menkes RI, Nila Moeloek

Tercatat, sampai pukul 12.00 pada Minggu 13 Mei 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan 43 orang terluka. Para korban tersebut ditangani di 8 RS di Jawa Timur, yaitu di RS Bedah Surabaya (14 orang), RS Siloam (5 orang), RSUD DR.Soetomo (3 orang),    RS Bhayangkara HSSM (6 orang), RS RKZ (7 orang), RSAL Ramelan (1 orang), RS William Booth (2 orang), dan RS Premier Surabaya (5 orang).

Kemenkes: Pandemi RI Masuk Praendemi saat Kasus COVID Terkendali

Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provonsi Jawa Timur dan Dinkes Kota Surabaya terus memantau masalah kesehatan akibat kejadian ini.
 

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

Sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia tengah bersiap menuju endemi COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022